Terlilit Utang Karena Sakit, Dewi Akhirnya Bangkit dengan Bisnis Ayam Ala Richeese
Ayam Richeese yang merupakan makanan cepat saji, menjadi inspirasi bagi Dewi Eka Rosadi seorang ibu rumah tangga asal Ponorogo untuk memulai usaha.
Ayam Richeese yang merupakan makanan cepat saji, menjadi inspirasi bagi Dewi Eka Rosadi seorang ibu rumah tangga asal Ponorogo untuk memulai usaha.
Siapa yang tidak tahu dengan Ayam Richeese? Ini adalah Ayam kentucky yang dilumuri saus pedas, dengan saus keju sebagai pendamping. Ayam pedas dengan keju ini merupakan produk makanan dari PT Richeese.
Ayam Richeese menjadi makanan cepat saji yang diminati oleh banyak orang, khususnya kaum muda. Memiliki Rasa yang pedas, ayam goreng richeese memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Ayam Richeese yang merupakan makanan cepat saji, menjadi inspirasi bagi Dewi Eka Rosadi seorang ibu rumah tangga asal Ponorogo untuk memulai usaha.
Dewi memulai usaha setelah dia mengalami penyakit Infeksi bakteri pada pencernaan. Penyakit yang dideritanya membuat keluarganya mengalami permasalahan dalam keuangan. Untuk menutup biaya pengobatan, Dewi dan suami harus berutang dengan jumlah yang yang banyak. Keadaan tersebut membuat Dewi berinisiatif untuk membuka usaha yang dapat membantu suaminya melunasi utang.
Awalnya, Dewi membuka usaha es kepal milo. Tidak berjalan lama, usaha es kepal milo milik Dewi harus ditutup karena berkurangnya pembeli.
Setelah mengalami kegagalan dalam berjualan es kepal milo, Dewi memutuskan untuk berjualan makanan lain yang bisa membawa keuntungan baginya.
Terinspirasi dari Ayam Richeese, Dewi mencoba untuk membuka usaha ayam richeese ala Dewi dengan resep yang dia dapat dari youtube dan di modifikasi menjadi resep ayam richeese ala Dewi. Melihat peluang bahwa di Ponorogo masih jarang yang berjualan seperti ayam richeese, akhirnya Dewi pun memulai membuka usaha tersebut.
“Saya promosikan lewat WhatsApp dan Instagram, la kok hari pertama banyak orderan yang masuk,” kata Dewi dalam wawancara di kanal Youtube: Pecah telur.
Dari banyaknya orderan yang didapatkan, dewi melakukan semuanya bersama suaminya. Mulai dari belanja kebutuhan dan memasak dilakukan oleh Dewi. Sedangkan untuk mengantarkan pesanan dilakukan oleh suaminya.
Setelah dua tahun, usaha ayam richeese yang dijalankan di rumah mengalami peningkatan. Dewi pun memberanikan diri untuk membuka kedai pada tahun 2020. kedai tersebut diberi nama Reog Foods.
Setelah kedai Reog Food dibuka, Dewi memberanikan diri untuk menambah menu. Bukan hanya ayam richeese tetapi ada juga ayam geprek, rice bowl bulgogi dan beberapa makanan ringan.
Dewi mengatakan bahwa setelah membuka kedai, orderan yang didapatkan semakin ramai. Sehari,Dewi mampu mendapatkan orderan hingga 300 porsi.
“Setelah ada kedai Alhamdulillah semakin ramai, satu hari itu sampai tiga ratus orderan,” kata Dewi.
Menurut Erwin, 18 ton ayam potong per hari bukan jumlah yang besar untuk bisnis ini, tapi dia mengaku tetap bersyukur.
Baca SelengkapnyaMembangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Baca SelengkapnyaPada saat masih muda, Nanang pernah menjadi anak jalanan atau setelah dia lulus SMP.
Baca SelengkapnyaTerkadang bisnis pelengkap malah menyumbang keuntungan besar, dibanding inti bisnisnya.
Baca SelengkapnyaDengan kerja keras dan strategi yang baik, suatu bisnis bisa menghasilkan omzet yang besar.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi petani, Adli pernah bekerja sebagai tukang bangunan. Dia juga pernah bekerja di sebuah gudang garmen
Baca SelengkapnyaJumlah kekayaan ketua KPK saat ini mencapai Rp22,8 miliar. Jumlah ini naik dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSetelah satu tahun usaha sambal bakarnya berjalan, modal awal yang Rizal gunakan untuk membuka usaha tersebut telah kembali.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.
Baca Selengkapnya