Ini Dia Bisnis yang Raup Untung Bukan dari Produk Utamanya
Terkadang bisnis pelengkap malah menyumbang keuntungan besar, dibanding inti bisnisnya.
Terkadang, usaha sampingan dari bisnis utama justru memberi keuntungan lebih banyak.
Ini Dia Bisnis yang Raup Untung Bukan dari Produk Utamanya
Ini Dia Bisnis yang Raup Untung Bukan dari Produk Utamanya
Tujuan membuka sebuah bisnis sudah pasti untuk mendapatkan keuntungan. Namun, terkadang bisnis utama yang dijalankan justru bukan menjadi pemasukan utama.
Terkadang bisnis pelengkap malah menyumbang keuntungan besar, dibanding inti bisnisnya.
Dilansir dari berbagai sumber berikut merupakan ulasan terkait bisnis yang memiliki keuntungan terbesar bukan dari bisnis utamanya.
1. Cinema XXI
Cinema XXI merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang berada dibawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya. Cinema XXI telah berdiri selama 35 tahun dalam industri penayangan film.
Cinema XXI ternyata mendapatkan untung besar dari penjualan makanannya dibanding dengan tiket bioskopnya. Pendapatan XXI dalam penjualan tiket mencapai Rp2,7 triliun dengan kerugian yang hampir Rp93 miliar. Sedangkan untuk penjualan makanannya menyumbang laba hingga Rp608 miliar per tahun.
2. McDonald’s
McDonald’s atau yang sering disingkat McD adalah perusahaan makanan cepat saji asal amerika yang berdiri sejak tahun 1940. McD identik dengan penjualan ayam, burger, dan ice cream.
Meskipun dikenal sebagai perusahaan penjual makanan cepat saji, tetapi ternyata pendapatan terbesar McD ada di bisnis propertinya. Hal ini dikarenakan McD mewajibkan penerima franchisenya mengambil lahan dan properti yang disediakan oleh McD.
Sebanyak, 60 persen pendapatan McD berasal dari penyewaan properti, sedangkan berjualan makanan merupakan perlengkapan untuk usaha tersebut.
3. Starbucks
Selain kedua bisnis di atas, bisnis lain yang mendapatkan keuntungan bukan dari bisnis utama nya adalah Starbucks. Starbucks merupakan sebuah merek minuman yang berasal dari Amerika Serikat, Starbucks menjadi merek minuman terkenal di Indonesia, dengan puluhan cabang di seluruh Indonesia.
Dalam bisnis ini, Starbucks memiliki Starbucks Card untuk sistem pembayaran. Dibanding dengan penjualan kopinya Starbuck meraup keuntungan besar dari Starbuck Card hingga saldo mengendap sebesar Rp25,8 triliun.
Bahkan jika Starbucks merupakan Bank, maka Starbuck menjadi salah satu bank besar. Uang yang dihimpun pada Starbucks card hanya bisa untuk membeli produk Starbucks dan tidak dapat ditarik tunai.
Sehingga uang tersebut terus berputar pada penjualan Starbucks dan dipakai untuk ekspansi bisnis.