Kisah Anak Jalanan Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Sukses Bisnis Loundry dan Punya Yayasan Yatim Piatu
Pada saat masih muda, Nanang pernah menjadi anak jalanan atau setelah dia lulus SMP.
Setelah lulus SMA, nanang merantau ke luar kota untuk bekerja sebagai buruh pabrik.
Kisah Anak Jalanan Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Sukses Bisnis Loundry dan Punya Yayasan Yatim Piatu
Kisah Anak Jalanan Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Sukses Bisnis Loundry dan Punya Yayasan Yatim Piatu
Berbisnis laundry mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Nanang Suhendra. Dia adalah pengusaha kelahiran Solo, yang terlahir dari keluarga broken home. Nanang kecil memilih untuk tinggal bersama kakek dan neneknya.
Pada saat masih muda, Nanang pernah menjadi anak jalanan atau setelah dia lulus SMP. Pada saat menjadi anak jalanan, keseharian Nanang adalah mengamen, mengonsumsi minuman keras, judi dan hidupnya berantakan.
Menghadapi kehidupannya yang berantakan membuat Nanang berpikir untuk menjadi kaya. Akhirnya, Nanang memutuskan untuk bekerja agar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.
Setelah lulus SMA, nanang merantau ke luar kota untuk bekerja sebagai buruh pabrik. Setelah kontrak kerja menjadi buruh pabrik selesai, Nanang memutuskan untuk kembali pulang ke kampung halaman.
Pada Saat itu, Nanang berniat untuk memulai usaha dengan modal yang didapatkan dari menjual motor hasil bekerja sebagai buruh pabrik.
Nanang mengatakan, usaha pertama yang dia jalankan adalah Rental PS (PlayStation). Dengan tiga unit PS, usaha Nanang mengalami kemajuan hingga memiliki 20 unit PS. Nanang memulai usaha dengan keinginannya menjadi orang kaya.
merdeka.com
"Modal 3 unit PS berkembang menjadi 20 unit, dengan keuletan serta keinginan saya menjadi orang kaya," kata Nanang dalam wawancara pada Channel Youtube Pecah telur.
Usaha rental PS yang berjalan selama 2 tahun akhirnya tutup. Ini terjadi karena hasil uang dari PS digunakan atau dihabiskan Nanang untuk melakukan judi dan mengkonsumsi minuman keras. Akhirnya usaha bangkrut.
Setelah usaha PS ditutup, Nanang belajar untuk memulai usaha baru, yaitu usaha laundry. Pada awalnya usaha laundry Nanang hanya menawarkan cuci gosok dengan harga 2.500 per kilogram.
Usaha laundry-nya memiliki omzet yang cukup tinggi, namun tidak ada keuntungan yang Nanang dapatkan. Hal tersebut dikarenakan Nanang terlilit utang untuk membayar sewa tempat dan juga membeli mesin cuci yang dia butuhkan untuk membuka usaha laundry.
merdeka.com
Nanang mengatakan bahwa keadaan tersebut membuat usaha dan keluarganya hancur. Posisi yang dihadapinya pada saat itu membuat Nanang memiliki niat untuk bunuh diri.
"Usaha hancur, rumah tangga berantakan, saya pasrah dengan pilihan terakhir bunuh diri," kata Nanang.
Namun, niatnya tersebut tidak jadi dilakukan karena Nanang berpikir bahwa dengan bunuh diri akan menambah beban bagi keluarga. Sehingga nanang memutuskan untuk belajar dari kegagalan yang dihadapi. Akhirnya Nanang meneruskan untuk memperbaiki usaha laundrynya, dengan memperbaiki sistem usahanya.
Setelah sistem usahanya diperbaiki, usaha laundry Nanang mengalami kemajuan dengan membuka jasa bukan hanya cuci gosok pakaian, tetapi semua barang yang dapat dicuci dapat dimasukan ke laundry miliknya.
Saat ini usaha laundry Nanang yang diberi nama Junior Laundry melayani segala jenis laundry mulai dari cuci baju, kiloan, cuci karpet, springbed, sofa, interior mobil, cuci sepatu dan lain-lainnya.
merdeka.com
Keuntungan dari usaha laundry yang Nanang jalankan, digunakan Nanang untuk membuka yayasan yang berisi anak yatim piatu. Nanang berharap dari yayasannya dapat membantu anak jalanan untuk mencapai kesuksesan.
"Ketika usaha saya sudah besar, saya punya yayasan anak yatim piatu, supaya anak jalanan bisa sukses juga," kata Nanang.
merdeka.com