Kondisi ekonomi makro disebut tak banyak pengaruhi niat investasi
Banyak variabel pertimbangan investor untuk masuk ke Indonesia.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Ahmad Erani Yustika ikut komentar terkait kondisi perekonomian Indonesia. Menurutnya, gejolak ekonomi serta pelemahan ekonomi makro tidak begitu berpengaruh dengan masuknya investasi asing ke dalam negeri.
"Makro ekonomi memang salah satunya, tapi persentasenya hanya 15 persen, dan tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (1/10).
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Menurut dia, untuk menarik investor masuk ke Indonesia, hal yang perlu diperhatikan adalah terkait infrastruktur. Selain itu, iklim usaha yang sehat juga akan membuat Indonesia lebih menjanjikan di mata investor dunia.
"Kalau faktor yang dalam pengendalian bisa dilakukan, faktor pengerem 15 persen tadi itu bisa ditutupi. Meskipun makro ekonomi mengalami perlambatan, investasi tidak banyak mengalami persoalan berarti," jelas dia.
Dia memastikan, banyak variabel pertimbangan investor untuk masuk ke Indonesia.
"Misal, ketersediaan bahan baku, ukuran penduduk yang menjadi agregasi konsumen, prospek untuk mendapatkan tenaga kerja dengan kualitas dan jumlah memadai," ungkapnya.