Konflik Hamas Vs Israel Pecah, CEO Perusahaan Besar Amerika Serikat Respons Begini
JPMorgan memiliki sekitar 230-240 karyawan di Israel dan telah meminta staf di sana untuk bekerja dari rumah.
, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menuturkan, pihaknya mendukung Israel.
Konflik Hamas Vs Israel Pecah, CEO Perusahaan Besar Amerika Serikat Respons Begini
Konflik Hamas Vs Israel Pecah, CEO Perusahaan Besar Amerika Serikat Respons Begini
Sejumlah pemimpin perusahaan di Amerika Serikat (AS) menyatakan kemarahan dan solidaritas terhadap Israel setelah serangan mendadak yang dilakukan kelompok militan Hamas.
Dikutip dari CNN, CEO JPMorgan, Chase Jamie Dimon menuturkan, pihaknya mendukung Israel. Perseroan juga menginstruksikan karyawan di sana untuk bekerja dari jarak jauh ke depannya. Hal itu disampaikan sumber kepada CNN.
- Tak Hanya Rugikan Palestina, Konflik dengan Hamas Buat Ekonomi Israel Terguncang
- Konflik Palestina-Israel Kembali Memanas, PMI Sigap Kirim Bantuan Medis Senilai Rp2,9 Miliar untuk Warga Gaza
- Dampak Konflik dengan Palestina, Ekonomi Israel Melambat
- Harga BBM Terancam Naik Akibat Konflik Hamas Vs Israel
"Serangan akhir pekan lalu terhadap Israel dan rakyatnya serta perang dan pertumpahan darah yang diakibatkannya adalah tragedi yang mengerikan," ujar Dimon kepada seluruh karyawannya dalam sebuah memo yang diperoleh CNN.
Dimon menambahkan, pihaknya mendukung karyawan dan keluarganya, serta Warga Israel selama masa penderitaan dan kehilangan yang besar ini.
JPMorgan memiliki sekitar 230-240 karyawan di Israel dan telah meminta staf di sana untuk bekerja dari rumah dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan seorang sumber kepada CNN.
Dimon menuturkan, seluruh karyawan JPMorgan dan semua pihak yang bepergian di wilayah tersebut telah dipastikan aman.
“Kami berdoa untuk keselamatan mereka dan keluarga serta orang terkasih. Kerugian manusia akibat perang dan terorisme sangat besar dengan terlalu banyak nyawa hilang dan berubah selamanya. Kami bersatu dalam harapan kami suatu hari nanti dapat mengakhiri kekerasan dan terciptanya perdamaian di seluruh Timur Tengah.
Selain itu, Goldman Sachs juga telah instruksikan karyawan di kantornya di Tel Aviv untuk bekerja dari jarak jauh, menurut sumber.
“Kami semua di Goldman Sachs memikirkan Anda dan keluarga dalam hadapi agresi yang mengejutkan yang ditujukan kepada Warga Israel,” ujar CEO Goldman Sachs David Solomon.
Dia menilai, dinamika di Timur Tengah selalu sulit dan kompleks.
"Namun, serangan-serangan ini adalah terorisme dan melanggar nilai-nilai paling mendasar kami,” ujar dia.
Sementara itu, Presiden dan CEO the Partnership untuk Kota New York, Kathryn Wylde menuturkan, pihaknya sedih dan marah terhadap tindakan terorisme yang tidak masuk akal seperti yang dirasakan saat 9/11 terhadap World Trade Center.
“Bagi Warga New York, ini bersifat pribadi,” ujar Wylde.
The Partnership mewakili lebih dari 300 pemimpin bisnis dan perusahaan di New York yang mempekerjakan lebih dari 1 juta warga New York.
"Tidak ada yang bisa membenarkan kekerasan terencana yang terjadi di Israel akhir pekan ini,” ujar dia.
Sementara itu, Business Roundtable, kelompok perdagangan yang mewakili CEO terkemuka AS menuturkan, pihaknya bergabung dengan pemerintah AS dan komunitas global dalam mengutuk serangan mengerikan terhadap Israel dan berdiri dalam solidaritas dengan Warga Israel.
Kamar Dagang AS mengatakan, pihaknya mengutuk keras serangan keji itu.”Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Warga Israel dan berdiri dalam solidaritas dengan mereka saat memerangi terorisme,” kata Dewan.
Adapun kelompok bisnis tersebut sedang berhubungan dengan mitra dari Pemerintah Israel dan Kamar Dagang Israel-Amerika Serikat untuk mencari cara memberikan bantuan kemanusiaan.
Merdeka.com