Tak Hanya Rugikan Palestina, Konflik dengan Hamas Buat Ekonomi Israel Terguncang
Akibat perang dengan Hamas, banyak bisnis di Israel yang tutup.
Akibat perang dengan Hamas, banyak bisnis di Israel yang tutup.
Tak Hanya Rugikan Palestina, Konflik dengan Hamas Buat Ekonomi Israel Terguncang
Tak Hanya Rugikan Palestina, Konflik dengan Hamas Buat Ekonomi Israel Terguncang
Perang Israel di Gaza tak hanya merugikan warga Palestina. Faktanya, konflik tak berkesudahan itu telah membuat 17 ribu pekerja meninggalkan Israel. Akibatnya, banyak bisnis di Israel yang tutup.
Dilansir dari Al Jazeera, Israel memulai perangnya di Gaza dengan teori Deep Pockets.
Cara ini membuat biaya pengeluaran mereka meroket, namun dari sisi pendapatan justru mengalami penurunan.
Bahkan utang Israel mengalami peningkatan.
merdeka.com
Bank Sentral menyatakan perang tersebut terbukti lebih mahal dari perkiraan awal. Banyak analis memperkirakan dampak ekonomi yang akan ditimbulkan tidak seperti yang pernah dialami Israel selama beberapa dekade.
Karena perang ini memakan banyak biaya, lebih dari 760.000 warga Israel atau hampir 18 persen tenaga kerja telah direlokasi dari tempat mereka tinggal.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak dari perang yang semakin membesar.
Keadaan tersebut mempengaruhi industri teknologi yang menyumbang hampir 20 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Israel dan hampir setengah dari seluruh ekspornya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik menunjukkan, satu dari tiga perusahaan yang disurvei telah tutup, atau beroperasi pada kapasitas yang lebih rendah akibat dari perang tersebut.
Lebih dari separuh perusahaan yang ada, mereka melaporkan kehilangan pendapatan sebesar 50 persen.
Banyak proyek konstruksi juga terhenti, ketika Israel membatalkan izin kerja bagi ribuan warga Palestina setelah serangan Hamas pada panen buah dan sayuran tanggal 7 Oktober.
Hal tersebut membuat banyak pekerja, yang merupakan bagian terbesar dari tenaga kerja pertanian meninggalkan Israel ketika perang dimulai.
Bank Sentral Israel mengatakan kekurangan pekerja merugikan perekonomian, lebih dari USD600 juta per minggu.
Dari perang yang dilakukan, pemerintah Israel mengeluarkan miliaran dolar untuk mendanai serangannya di Gaza.
Ditambah dengan membayar cadangan gaji dan memberikan kompensasi kepada dunia usaha. Sehingga pengeluaran negara Israel semakin besar dan membebani anggaran Israel.
Untuk mendanai penyerangan di Gaza, Israel telah meminjam lebih dari USD8 miliar sejak perang dimulai.
Selain itu defisit anggaran Israel membengkak hingga USD6 miliar.
merdeka.com
Perang yang terjadi sangat merugikan dari segi kemanusiaan dan ekonomi.
Bahkan, Israel sudah mengalami beberapa krisis dalam beberapa dekade terakhir.