Konglomerat Palembang Haji Halim, Dedikasikan Hartanya untuk Pendidikan
Haji Halim juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Palembang yang cukup agamis. Dia juga pernah mengundang Ustadz Abdul Somad untuk mengisi pengajian di kediaman megahnya.
Nama Haji Halim sudah sangat populer bagi masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Dia dikenal sebagai masyarakat paling kaya dan dermawan.
Haji Halim yang merupakan pemilik PT Sentosa Mulia Bahagia Palembang itu bahkan menjadikan lahan miliknya seluas 2,5 hektare sebagai lembaga pendidikan dan kegiatan keagamaan.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Siapa yang sering kali berpura-pura kaya? Individu-individu yang berupaya menunjukkan kesan kaya sering kali terlihat mengenakan busana dan aksesori mahal, meskipun kenyataannya mereka tidak dapat membelinya secara konsisten.
-
Siapa saja yang punya utang, selain orang kaya? Mulai dari orang terkaya, perusahaan besar, sampai negara terbesar di dunia sekalipun tetap memiliki utang.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
Mengutip dari berbagai sumber, Haji Halim memiliki dua orang anak yang kerap mengikuti kontestasi otomotif. Bahkan, di tahun 2013, satu dari kedua anaknya diberi hadiah mobil BMW 116 saat naik kelas 2 SMP. Haji Halim juga menjadikan 4 rumahnya seperti sebuah area komplek mewah.
Haji Halim juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Palembang yang cukup agamis. Dia juga pernah mengundang Ustadz Abdul Somad untuk mengisi pengajian di kediaman megahnya.
Besarnya nilai aset yang dimiliki Haji Halim berasal dari lini bisnis perkebunan kelapa sawit dan karet yang luas. Dari hasil keuntungan perkebunan kelapa sawit dan karet, dia menyisihkan sedikitnya Rp5 miliar per tahun sebagai dana abadi umat. Haji Halim juga diketahui memiliki bisnis batu bara.
Gemar Berwakaf
Haji Halim juga gemar berwakaf melalui badan wakaf Indonesia. Kegemarannya itu muncul dari sang Ibunda yang telah meninggal.
Semasa Ibunda Haji Halim masih hidup, Haji Halim sering membelikan perhiasan baru kepada ibunya sebagai bentuk kasih sayang dia kepada sang Ibu. Namun, H. Halim merasa aneh disebabkan perhiasan yang dipakai Ibunya tidak bertambah, tetap sedikit dan masih perhiasan yang sama.
Rasa penasaran mulai berkecamuk dan menghinggapi pikirannya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Ibunya. Berawal dari situ, selanjutnya Haji Halim mulai mencari tahu. Akhirnya didapatlah jawaban dari Ibunya kalau perhiasan yang selama ini dia berikan dijual dan diwakafkan untuk membantu menyumbang pembangunan puluhan masjid di Palembang, Sumatera Selatan.
Terinspirasi dari kisah yang diceritakan Ibunya, Haji Halim mulai gemar bersedekah dan berwakaf karena tergerak untuk membantu sesama dengan rezeki yang Ia miliki sampai sekarang ini untuk menabung pahala di akhirat kelak.
(mdk/idr)