Konglomerat Tahir: Ekonomi kita di bawah Pak Jokowi selama 4 tahun bagus sekali
Dia mengungkapkan, dalam 4 tahun terakhir, ekonomi Indonesia tergolong stabil dan terus tumbuh. Bahkan Indonesia juga mendapatkan kepercayaan dari berbagai lembaga peringkat dunia.
Pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir optimis dengan kondisi ekonomi saat ini meski nilai tukar Rupiah telah menembus level 15.200-an per dolar Amerika Serikat (USD).
Dia mengungkapkan, dalam 4 tahun terakhir, ekonomi Indonesia tergolong stabil dan terus tumbuh. Bahkan Indonesia juga mendapatkan kepercayaan dari berbagai lembaga peringkat dunia.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Saya optimis ekonomi Indonesia. Kita di bawah Pak Presiden (Jokowi) selama 4 tahun ini cukup bagus sekali, stabil semua. Rating dari luar negeri juga mengatakan baik, investment oportunity di sini juga kondusif dan banyak asing masuk," ujar dia di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (15/10).
Tahir mengatakan, kondisi Indonesia sekarang berbeda jauh dengan saat krisis 1998. Saat itu, Indonesia memang benar-benar mengalami krisis, bukan hanya dari mata uang yang anjlok, tetapi juga kondisi ekonominya.
"Lain sekali dengan 1997-1998. Pada 1997-1998 kita alami empat krisis ya, banking krisis, currency krisis, trade defisit dan political krisis. Tapi sekarang satu pun tidak ada. Bank kita liat stabil, kita punya second reserve 15 persen jauh di atas BI, jauh di atas OJK punya permintaan," jelas dia.
Soal Rupiah yang terus melemah, Tahir mengungkapkan hal ini harus dilihat dari sudut pandang lain. Dan yang mengalami depresiasi bukan hanya Rupiah, tetapi juga mata uang negara lain di dunia.
"Saya kira bukan kita lemah, artinya Dolar menjadi kuat ya. Yang lemah bukan hanya kita saja, China juga, currency yang lain juga lemah, tidak ada yang kuat. Jadi hanya adjusment saja," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Presiden Jokowi sebut pengembangan produk perkebunan jadi fokus utama
Bantah Prabowo, PSI sebut aset asing direbut pemerintah di era Jokowi
Jokowi: Silakan pilih capres terbaik, lihat rekam jejak tapi jangan saling mencela
Jokowi bakal canangkan optimalisasi lahan rawa untuk produksi pangan di HPS 2018
Jokowi soal Game of Thrones: Pesan moralnya perselisihan akibatkan penderitaan