Konsumsi Rumah Tangga Capai 5,01 di Kuartal I-2019
Posisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga Kuartal I-2019 tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,94 persen. Namun jika dibandingkan Kuartal IV-2018 posisi konsumsi rumah tangga mencapai 5,08 persen atau menurun jika dibanding posisi sekarang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen dipengaruhi beberapa hal. Dari sisi pengeluaran jumlah konsumsi rumah tangga tumbuh positif sebesar 5,01 persen.
Posisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga Kuartal I-2019 tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,94 persen. Namun jika dibandingkan Kuartal IV-2018 posisi konsumsi rumah tangga mencapai 5,08 persen atau menurun jika dibanding posisi sekarang.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Konsumsi rumah tangga tumbuh positif. Sebesar 5,01 persen. Lumayan bagus dibanding Kuartal I-2018. Ada beberapa yang tumbuh tinggi dan beberapa tertahan," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Senin (6/5).
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebut salah satu pertumbuhan terhadap konsumsi rumah tangga bisa dilihat dari komponen makanan dan minuman, selain restoran yang tumbuh sebesar tumbuh 5,29 persen. Kemudian diikuti dengan kesehatan dan pendidikan sebesar 5,66 persen. Sementara sisanya mengalami perlambatan.
Di samping itu, pengeluaran konsumsi pemerintah juga tumbuh positif. Ini ditandai dengan kenaikan belanja barang dan jasa, serta belanja pegawai.
"Konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 5,21 persen. Penyebab ada kenaikan realisasi belanja barang dan jasa pegawai dan bansos tunai itu yang sebabkan konsumsi pemerintah bergerak," ujarnya.
Kecuk menambahkan, apabila dilihat dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen ini juga didorong oleh sektor lapangan usaha. Salah satunya yakni melalui pertanian yang tumbuh positif sebesar 12,65 persen.
"Terutama pada tanaman perkebunan karena peningkatan produksi kelapa sawit, teh, dan kopi," imbuhnya.
Di sisi lain, pertumbuhan industri pengolahan non migas juga tumbuh positif terutama pada industri makanan minuman khususnya produksi CPO yang meningkat.
Baca juga:
BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2019 Capai 5,07 Persen
BKPM Catat Realisasi Investasi Kuartal I 2019 Capai Rp 195,1 T
Presiden Jokowi Setuju Ibu Kota Pindah Keluar Jawa, Berikut Alasannya
Bos Bappenas: Indonesia Butuh Ibukota Berstandar Internasional
Menko Darmin Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2019 di Kisaran 5,1 Persen
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 5,2 Persen Ditopang Konsumsi Domestik