Konsumsi solar hingga akhir tahun diprediksi capai 16 juta KL
Kuota BBM subsidi tahun ini ditetapkan sebesar 17.9 juta kl.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengklaim kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih aman dan belum melampaui kuota tahun ini sebesar 17,9 juta kiloliter (kl). Bahkan, BPH Migas memprediksi konsumsi solar hanya mencapai 16 juta kl.
"Kuota 17 juta masih dibawah paling mendekati 16 juta," ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, di kantornya, Jakarta, Senin (23/11).
-
Apa yang menjadi fokus pengawasan BPH Migas terkait penyaluran BBM bersubsidi? "Penyaluran BBM bersubsidi harus tepat sasaran. Ingatlah bahwa penyalahgunaan BBM bersubsidi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merugikan masyarakat banyak," tegas Halim.
-
Dimana BPH Migas membahas isu penyaluran BBM bersubsidi? Demikian dikemukakan Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam Stakeholder Meeting mengenai Pendistribusian BBM Subsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/9/2024).
-
Bagaimana upaya BPH Migas memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Dalam pertemuan tersebut, Saleh Abdurrahman menyampaikan, rapat koordinasi ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan seluruh pemerintah provinsi di Kalimantan. Saleh mengharapkan agar ajang ini dimanfaatkan untuk berdiskusi hal-hal yang masih kurang jelas atau menjadi perhatian pemerintah daerah.
-
Bagaimana BPH Migas ingin memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran? "Pastikan seluruh CCTV berfungsi dengan baik dan merekam aktivitas penyaluran selama minimal 30 hari, hal ini penting sebagai upaya transparansi dan pengawasan lebih lanjut dalam penyaluran BBM. Selain itu, pastikan pula bahwa penyaluran BBM dilakukan sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 191 Tahun 2014 yaitu hanya kepada konsumen pengguna yang berhak," terangnya.
-
Kenapa BPH Migas menekankan pentingnya pengawasan pada penyaluran BBM bersubsidi? Penyaluran Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) merupakan isu strategis, terutama dalam menjaga ketersediaan energi di masyarakat. Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? “Dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran, diperlukan kerja sama antara BPH Migas dengan pemerintah daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” paparnya.
Menurut dia, tak terlampaui kuota BBM bersubsidi tahun ini dapat menyelamatkan uang negara. Namun, dia memastikan akan terjadi lonjakan pada akhir tahun.
Tercatat konsumsi rata-rata solar per hari mencapai 1,2 juta kl diperkirakan merangkak naik hingga 1,3 juta kl. Penyebabnya adalah datangnya libur hari raya Natal dan tahun baru.
"Biasanya Desember peak paling 1,3 juta kl, rata-rata 1,2 juta kl per hari," kata Andy.
Andy menambahkan turunnya konsumsi BBM subsidi disebabkan karena perbedaan harga solar dan solar non subsidi sangat tipis.
"Mungkin demand turun atau konsumsi sebenarnya di tanah air kalau dulu disparitas tinggi ada penyalahgunaan," pungkas dia.
Baca juga:
Pertamina dan AKR Corporindo jadi penyalur BBM subsidi tahun depan
Jokowi minta TPPI tetap beroperasi meski tersangkut masalah hukum
Optimalisasi kilang, pemerintah potensi setop impor solar 2016
Pertamina sudah larang Pertamini
Cabai, tarif listrik, hingga Solar sumbang deflasi Oktober 2015