Kualitas Hingga Harga, Alasan Kopi Indonesia Belum Rajai Pasar Dunia
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan, mengungkapkan kemungkinan salah satu penyebab Indonesia belum menguasai ekspor kopi terbesar dunia dari sisi kualitas. Padahal, Indonesia dalam sisi produksi menempati peringkat keempat sebagai produsen terbesar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan, mengungkapkan kemungkinan salah satu penyebab Indonesia belum menguasai ekspor kopi terbesar dunia dari sisi kualitas. Padahal, Indonesia dalam sisi produksi menempati peringkat keempat sebagai produsen terbesar.
Hal tersebut diungkapkannya saat menanggapi catatan dari Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, terkait Swiss dan Jerman yang bisa menjadi eksportir melampaui Indonesia.
-
Dimana Kopi Priangan menjadi komoditi ekspor yang penting? VOC meraup keuntungan luar biasa dari kopi Priangan. Mereka menjadi salah satu eksportir kopi terbesar dunia.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Di mana letak Kampoeng Kopi Banaran? Ini adalah destinasi wisata yang populer di Semarang, tepatnya berlokasi di Jl. Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Gentong, Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
-
Apa yang menjadi misi utama Kedai Kopi Berbagi? Kopi Berbagi itu mempunyai misi yaitu untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya dengan kawan-kawan disabilitas yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Kami ajak bergabung untuk terlibat dalam pembuatan kopi, memasak, dan lainnya,” kata Dike.
-
Di mana Kopi Bowongso dibudidayakan? Para petani itu membudidayakan Kopi Bowongso di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian 1.600-2.000 mdpl.
-
Di mana Kopi Arabika Aceh Gayo dipanen? Kopi ini adalah salah satu jenis kopi arabika yang dipanen di Gayo, Aceh Tengah.
"Feeling saya, dari sekian eksportir kopi, kita produsen nomor empat itu kan soal kuantitas, tapi sebagai eksportir nomor sembilan pasti itu soal kualitas. Jadi ini merupakan PR kita," kata Kasan dalam webinar pada Kamis (28/1).
Dia pun memperkirakan proses olahan lebih lanjut berkaitan dengan biji kopi yang dihasilkan. "Sehingga saya punya PR dari Mendag, kenapa Swiss bisa jadi eksportir top. Kalau lihat Brasil dan Kolombia bolehlah karena punya tanaman kopinya, sedangkan Swiss dan Jerman tidak punya tapi jadi eksportir terbesar," jelas Kasan.
Alasan Ekspor Kopi Swiss dan Jerman Ungguli RI
Oleh sebab itu, berdasarkan data sekunder yang ada, Kasan mengatakan yang membuat Swiss bisa menjadi eksportir kopi lima besar di dunia karena kuatnya market intelligent atau intelijen pemasaran.
Ditambahkan Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, faktor lain yang memengaruhi ekspor adalah harga jual, setidaknya hal ini berlaku di pasar Jerman.
Menurutnya, faktor harga juga menjadi penentu untuk pasar kopi di Jerman. Di negara tersebut, rata-rata kopi biasa (mainstream coffee) dijual dengan kisaran harga satu Euro per kilogram. Sementara untuk specialty coffee dijual dengan harga sekitar tiga Euro per kilogram.
"Faktornya banyak sebenarnya, bukan hanya kualitas saja," tuturnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)