Kurang dilirik investor, perusahaan migas bakal diberi insentif
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada beberapa faktor penghambat kegiatan eksplorasi di dalam negeri yang mengakibatkan industri hulu migas di Indonesia menjadi kurang menarik di mata investor. Sehingga, pihaknya berencana untuk memberikan insentif kepada perusahaan migas di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan industri hulu migas di Indonesia menjadi kurang menarik di mata investor. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya berencana untuk memberikan insentif kepada perusahaan migas di Indonesia.
"Kami akan melakukan cara dengan menghilangkan segala bentuk disinsentif serta memberikan insentif yang wajar untuk menarik perusahaan-perusahaan yang berskala," ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Jumat (23/9).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Dia menjelaskan, ada beberapa faktor penghambat kegiatan eksplorasi di dalam negeri yang semakin mengkhawatirkan. Sehingga, diperlukan berbagai upaya untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
Di wilayah ASEAN, industri hulu migas Indonesia dinilai cukup menantang. Di mana untuk menghasilkan 3,5 miliar barrel oil equivalent (BOE), kontraktor harus melakukan pengeboran (drilling) hampir 500 sumur.
"Succes rate Indonesia hanya di atas Kamboja, Myanmar dan Filipina di mana success rate nya cukup rendah sekitar 39 persen dan tingkat pengembalian investasi kontraktor untuk proyek di Indonesia masih di bawah Myanmar dan Vietnam," ungkapnya.
Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah no.59 tahun 2007 tentang kegiatan usaha panas bumi juga dinilai menjadi penghambat kegiatan eksplorasi.
"Selama ini kontraktor membandingkan dengan assume dan discharge, lalu beban pajak pada kegiatan eksplorasi, dan keekonomian proyek semakin menurun karena proyek pengembangan migas makin sulit," papar Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Baca juga:
Perusahaan petrokimia terancam mati jika harga gas masih tinggi
Perusahaan ini ajak pemulung dan warga kelola sampah jadi listrik
Pemerintah beri sanksi jika penyalur BBM tak gunakan biodiesel
November 2016, SPBU asing wajib gunakan 20 persen biodiesel
Dari jual BBM subsidi, Pertamina sudah untung Rp 8,3 T
Revitalisasi kilang Balikpapan ditargetkan rampung 2019
DPR minta Luhut pelototi penggunaan dana cost recovery oleh Chevron