Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.403 per USD
Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.403 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.385 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup terkoreksi, dipicu kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.403 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.385 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Pergerakan Rupiah pada hari ini tidak lepas dari faktor penguatan dolar imbas dari kenaikan yield obligasi Amerika karena ekspektasi kenaikan inflasi dan juga faktor dari stimulus yang juga menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi AS," kata Reseach & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin di Jakarta, Senin (15/3).
Meski demikian, Nanang menilai pada pekan ini dolar AS akan cenderung mengalami koreksi seiring serangkaian data ekonomi AS seperti data penjualan ritel yang tidak begitu baik.
"Begitu pula rapat kebijakan The Fed, BoE, maupun BoJ, akan jadi fokus pekan ini. Dan khususnya untuk The Fed esok hari market paling tidak akan melihat pada hari Rabu apakah ada perubahan kebijakan. Saya menilai kebijakan suku bunga tidak akan berubah pada angka 0,25 persen," ujar Nanang.
Nanang menambahkan pelaku pasar juga akan menanti kebijakan yang akan diambil oleh Gubernur Federal Reseve (Fed) Jerome Powell dalam jangka pendek pasca Presiden AS Joe Biden telah mengeluarkan stimulus senilai USD 1,9 triliun.
"Stimulus sudah dikeluarkan oleh Joe Biden. Apakah Powell akan mengambil sebuah kebijakan yang sama untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi?," kata Nanang.
Rupiah Pagi Tadi
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.400 - Rp14.390 per USD hingga Rp14.418 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menunjukkan Rupiah melemah Rp14.418 per USD, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.371 per USD.
(mdk/idr)