Kurs Rupiah Menguat ke Rp14.108 per USD Usai Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan
Di samping itu, ada kabar stimulus fiskal di AS yang menemui titik terang. Titik terang mulai terlihat dari pembahasan stimulus fiskal di AS setelah Partai Demokrat dan Partai Republik merilis proposal senilai USD 908 miliar
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup menguat usai Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Rupiah ditutup menguat 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.108 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.125 per USD.
"Dari eksternal, pelaku pasar merespons positif keputusan bank sentral Amerika Serikat The Fed untuk melanjutkan mempertahankan suku bunga acuan di bawah 0,25 persen dalam waktu yang lama," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (17/12).
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
The Fed juga berkomitmen menjaga kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE). Lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu menyiapkan dana USD 120 miliar per bulan untuk membanjiri pasar dengan likuiditas, dengan membeli surat utang sampai ada perbaikan substansial menuju target 'full employment' dan stabilitas harga.
Di samping itu, ada kabar stimulus fiskal di AS yang menemui titik terang. Titik terang mulai terlihat dari pembahasan stimulus fiskal di AS setelah Partai Demokrat dan Partai Republik merilis proposal senilai USD 908 miliar. Partai Demokrat saat ini menguasai House of Representative (DPR) sementara Partai Republik menguasai Senat, hal ini yang membuat penambahan stimulus terus mengalami tarik ulur.
Kabar baik lainnya datang dari perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Brexit. Untuk diketahui, Inggris saat ini masih dalam masa transisi Brexit yang berakhir pada 31 Desember nanti. Jika sampai batas waktu tersebut belum tercapai kesepakatan, maka akan terjadi hard Brexit yang ditakutkan membuat perekonomian Inggris merosot, dan menyeret Eropa.
Perundingan antara Inggris dan Uni Eropa akhirnya menemukan titik terang. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan sudah ada jalan menuju kesepakatan Brexit, dan beberapa hari ke depan akan menjadi penting.
Pengaruh Domestik
Dari domestik, kabar baik datang dari pernyataan Presiden Jokowi untuk menggratiskan vaksin Covid-19 kepada masyarakat, yang sebelumnya hanya 30 persen saja sedangkan yang 70 persen dibayar secara mandiri. Keputusan ini di ambil setelah presiden menerima banyak masukan dari masyarakat dan kalkulasi ulang, hitung ulang mengenai keuangan negara.
Kabar tersebut disambut baik pelaku pasar, setidaknya pengeluaran masyarakat untuk vaksinasi menjadi nol, dan bisa dialihkan untuk konsumsi lainnya. Konsumsi masyarakat sendiri merupakan kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75 persen. Keputusan itu mempertimbangkan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.122 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.108 per USD hingga Rp14.124 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, Rupiah melemah menjadi Rp14.152 per USD dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.151 per USD.
(mdk/idr)