Laju rupiah tertahan aksi wait and see
Kurs rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di kisaran Rp 11.975-Rp 11.943.
Analis Trust Securities Reza Priyambada dalam riset hariannya mengungkapkan, laju dolar Amerika Serikat menunjukkan penguatan seiring dengan positifnya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS). Atas dasar itu, kurs rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di kisaran Rp 11.975-Rp 11.943.
"Laju rupiah masih terbatas seiring wait and see pelaku pasar jelang rilis BI rate di pekan ini. Laju rupiah berada di atas target support Rp 12.000," kata Reza, dalam riset hariannya, Selasa (10/12).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
Menurutnya,penguatan dolar AS dapat diimbangi oleh yuan. Ini lantaran China telah merilis data neraca perdagangan yang menunjukkan penaikan dan inflasi."Angkanya cukup stabil," kata Reza.
Rilis paket kebijakan ekonomi Indonesia kedua yang mengatur barang-barang impor sedikit ditanggapi positif. Soalnya, dipersepsikan akan menahan permintaan dolar AS dan akan membuat neraca perdagangan akan lebih baik.
(mdk/yud)