Lindungi Industri Baja Dalam Negeri, Sandiaga Dorong Percepatan Penerapan SNI
Pemerintah terus mendorong pengembangan industri konstruksi menggunakan produk dalam negeri. Upaya ini merupakan salah satu bentuk komitmen Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan industri dalam negeri, agar terhindar dari serbuan barang impor. Salah satu langkahnya dengan mendorong penetapan SNI.
Pemerintah terus mendorong pengembangan industri konstruksi menggunakan produk dalam negeri. Upaya ini merupakan salah satu bentuk komitmen Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan industri dalam negeri, agar terhindar dari serbuan barang impor. Salah satu langkahnya dengan mendorong penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk baja ringan.
Pelaku Usaha Kontruksi, Sandiaga Uno, mendukung langkah percepatan SNI baja ringan. Dia mengungkapkan saat ini pola perdagangan sudah sangat terbuka. Namun, pemerintah seharusnya tetap membantu dengan memastikan bahwa pengusaha-pengusaha nasional mendapatkan akses terhadap teknologi terkini dan standarisasi.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana kondisi banjir di area parkir pabrik PT Longrich Indonesia? Adapun ketinggian air di area parkir pabrik sepatu itu diketahui mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa.Gambar: TikTok @tiulxzzz Sepeda motor yang terendam banjir hanya tampak bagian jok dan spion saja, selebihnya terendam air sungai yang berwarna kecokelatan.
-
Kenapa banjir terjadi di area pabrik PT Longrich Indonesia? Banjir disebut berasal dari luapan Sungai Cisanggarung yang berasal dari wilayah Kuningan, Jawa Barat. Diduga, sungai tak bisa menampung debit air di wilayah tersebut.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
-
Apa yang menjadi bisnis utama Haji Ismail di Indonesia? Seorang pria asal Mali, Afrika, rela jauh-jauh datang ke Indonesia untuk membuka sebuah usaha. Usaha yang dibuatnya adalah sate domba yang sangat khas dan hanya ada di Afrika.
"Saya sangat mendukung selama SNI (baja ringan) ini menghadirkan suatu level playing field. Satu pola persaingan yang fair yang adil untuk seluruh pemain. Jadi jangan menguntungkan satu pengusaha tapi ini justru kesempatan kita juga untuk memastikan produk-produk untuk industri konstruksi itu terjaga kualitasnya," tutur Sandi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma, menyatakan pihaknya juga terus berjuang melindungi produk baja ringan nasional dari serbuan baja impor.
"Kami mencoba meyakinkan pemerintah, permintaan untuk percepatan agar SNI baja ringan segera terealisasi. Tujuan dasarnya melindungi seluruh konsumen, seluruh komponen konstruksi, baik pelaku konstruksi maupun end usernya sendiri yaitu pemilik rumah atau bangunan agar mendapat satu keamanan sehingga mereka tidak ragu lagi menggunakan baja ringan," terang Nico dikutip dati keterangannya, Minggu (2/2).
Saat ini langkah-langkah pendekatan terus dilakukan agar pemerintah mempercepat terealisasinya SNI baja ringan di Indonesia. Apalagi pemerintah saat ini tengah berjuang mengembangkan industri dalam negeri dan harus didukung semua pihak.
Baja Impor Kuasai 55 Persen Pasar Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada 2018 konsumsi baja yang berasal dari impor meningkat sebesar 55 persen. Sementara kebutuhan impor baja pada 2018 sendiri mencapai 14,2 juta ton.
Angka ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, impor baja mencapai 52 persen dari kebutuhan baja dalam negeri. Adapun kebutuhan baja dalam negeri pada 2017 adalah sebesar 13,6 juta ton.
Namun Nico memandang, pelaku usaha juga perlu berinovasi dengan melakukan ekspansi sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Sehingga para pelaku usaha konstruksi nasional bisa tetap optimistis menghadapi persaingan maupun berbagai kendala yang datang menghadang.
"Kita harus optimistis. Itu yang pertama. Yang kedua mungkin saya berikan pandangan sedikit bagaimana pelaku usaha yang disekeliling ARFI sudah melakukan ekspansi baik dari hulu hingga hilir sudah melakukan ekspansi untuk dunia usaha baja ringan sendiri."
"Salah satu contohnya yaitu PT Tatametal, yaitu pabrik bahan baja ringan yang baru berdiri. Jadi itu juga yang dilakukan anggota ARFI bersama para stakeholder di sekitarnya untuk meningkatkan optimisme di tahun 2020 menjadi tahun yang lebih baik lagi di dunia konstruksi," terang Nico.
(mdk/bim)