Literasi rakyat rendah buat perusahaan RI banyak dikuasai asing
Literasi rakyat rendah buat perusahaan RI banyak dikuasai asing. Investor lokal selama ini lebih senang menanamkan modal dengan keuntungan jangka pendek dengan keuntungan kecil. OJK menegaskan untuk meningkatkan literasi pasar modal, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Pasar modal di Indonesia masih didominasi oleh investor asing. Mayoritas saham perusahaan-perusahaan besar Tanah Air dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikuasai investor mancanegara.
Tingkat literasi dan inklusi masyarakat Indonesia tentang pasar modal yang masih rendah menjadi salah satu penyebabnya. Investor lokal selama ini lebih senang menanamkan modal dengan keuntungan jangka pendek dengan keuntungan kecil. Padahal, jika lebih bersabar, berinvestasi jangka panjang dengan membeli saham di BEI, keuntungannya lebih menjanjikan.
Pimpinan Cabang PT Phintraco Securities Yogyakarta, Rolly Sugiro, mengatakan menjadi investor dengan membeli saham adalah cara paling tepat untuk mengambilalih perusahaan yang dikuasai asing.
"Kalau saham perusahaan nasional kita dikuasai asing, masyarakat pasti akan memprotesnya. Tapi anehnya mereka menolak untuk membeli saham. Padahal dengan membeli saham kita akan menguasi kembali perusahaan nasional," ujar Rolly disela acara "Edukasi Wartawan Ekonomi Bisnis se Wilayah Solo Raya bidang Pasar Modal" yang di adakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Kamis (25/5).
Kepala Pengembangan Wilayah PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Dedy Priadi, menambahkan program 'Yuk Nabung Saham' menjadi salah satu upaya meningkatkan minat masyarakat Indonesia pada pasar modal.
"Perusahaan yang sudah tercatat di bursa efek bisa menjual sahamnya ke masyarakat atau karyawannya. Sehingga karyawan tidak hanya menerima gaji tapi juga menerima deviden atau pembagian keuntungan dari perusahaan," jelas Dedy.
Dedy melanjutkan, investasi saham di pasar modal tetap saja mempunyai resiko. Namun resiko itu bisa diminimalisir dengan cara melihat laporan keuangan dan catatan fundamental perusahaan yang tercatat di bursa efek.
"Dari sekitar 500 perusahaan 70 persen diantaranya menguntungkan," katanya.
Kepala OJK Solo, Laksono Dwionggo berpendapat, untuk meningkatkan literasi pasar modal, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Diantaranya melalui galeri investasi yang ada di kampus-kampus.
"Edukasi kepada wartawan tentang pasar modal juga sangat penting. Media memiliki peran penting dalam mendorong masyarakat Indonesia berperan aktif dalam pasar modal," katanya.
Berdasarkan survei terakhir, lanjut Laksono, tingkat literasi masyarakat Indonesia tentang pasar modal hanya 4,4 persen, sedangkan tingkat inklusi hanya 1,25 persen. Jika dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan masih sangat jauh.
"Literasi keuangan mencapai 29,9 persen sedangkan inklusi keuangan mencapai 63,63 persen," jelasnya.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK memastikan stabilitas sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Baca juga:
VIVA angkat bos Kadin jadi komisaris utama anyar
Rapat umum pemegang saham tahunan PT Intermedia Capital Tbk
Berkat virus Wannacry, BlackBerry raup untung
Menteri Puan ingin kaum ibu dan pelajar paham bursa saham
Siapkan USD 70 juta, Terragra Asia Energy bangun 4 PLTMH di Sumut
IPO perdana, Terregra Asia Energy raup dana segar Rp 110 miliar
KPEI kantongi ISO 270001:2013 bidang keamanan informasi dari BSI