Mahfud MD Bakal Lanjutkan Pembangunan IKN: Biar RI Punya Ibu Kota yang Nyaman Dihuni
Sederet alasan Mahfud MD yang akan tetap melanjutkan pembangunan IKN.
Sederet alasan Mahfud MD yang akan tetap melanjutkan pembangunan IKN.
- Mahfud MD Dikabarkan Mundur dari Menko Polhukam Hari ini, Bahlil: Kabar Burungnya Begitu
- Mahfud MD: Tidak Ada Pertentangan Antara Melanjutkan dan Perubahan
- Debat Cawapres, Mahfud MD Bingung Bagaimana Cara Cak Imin Bikin 40 Kota Besar Seperti Jakarta
- Mahfud MD: Kalau Jadi Pejabat Bikin Kebijakan yang Bermanfaat
Mahfud MD Bakal Lanjutkan Pembangunan IKN: Biar RI Punya Ibu Kota yang Nyaman Dihuni
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD menegaskan, pihaknya bakal melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim) jika dirinya menang di Pilpres 2024 mendatang.
"IKN kita teruskan, karena itu isi undang-undang. Apalagi saya ikut membuat undang-undang itu," tuturnya usai bedah visi misi cawapres di Universitas Andalas Padang, Senin, (18/12/2023).
Nantinya, pembangunan akan dilanjutkan dengan serangkaian tahapan-tahapan agar sesuai dengan target yang diiginkan. Sehingga, dengan adanya pembangunan IKN maka Indonesia bisa memiliki ibu kota yang nyaman.
Merdeka.com
"Biar kita punya ibu kota yang lebih nyaman dihuni," imbuhnya.
Sebelumnya, pada debat capres perdana calon presiden Ganjar Pranowo melontarkan pertanyaan kepada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan terkait kelanjutan IKN di Kalimantan Timur apabila terpilih.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Anies merespons dengan jawaban ketika ada masalah di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, maka tidak harus ditinggalkan tetapi harus diselesaikan.
"Ketika di Jakarta menghadapi masalah lingkungan hidup, kepadatan lalu lintas, kepadatan penduduk maka harus diselesaikan," jawab Anies saat debat perdana Selasa (12/12/2023).
Merdeka.com
Menurut Anies dengan meninggalkan Jakarta kemudian pindah ke IKN yang terletak di Kalimantan Timur tidak akan menyelesaikan masalah sehingga hal itu perlu dibereskan.
Ide pemindahan ibu kota pertama kali muncul pada tahun 1957 oleh Presiden Soekarno, yang memilih Palangkaraya sebagai lokasi IKN. Pada tahun 1990-an, ide pemindahan muncul kembali, tetapi baru menjadi serius diwujudkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019.
Merdeka.com