Manajemen Merpati dituding gelapkan dana Jamsostek karyawan
Kuat dugaan pihak manajemen menggelapkan iuran Jamsostek selama 3 tahun terakhir.
Dua pilot PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) berencana melaporkan manajemen Merpati ke Bareskrim Polri atas dugaan penggelapan iuran dana Jamsostek dan gaji pilot. Dua pilot tersebut bernama Captain Ivan Paltak Siregar dan CoPilot Kalma Noveka Wikanto.
Penasehat Hukum Ruben Siregar mengatakan, sejak Januari 2013 pilot Merpati mengalami keterlambatan pembayaran gaji dan dibayar dengan cara mencicil. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, mulai Desember 2013 gaji pilot Merpati tidak dibayar.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Kodak bangkrut? Ya, perusahaan yang memiliki slogan “You press the button, we do the rest” itu pada tahun 2012 lalu dinyatakan bangkrut.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kenapa Kodak bangkrut? Banyak pihak menilai bahwa keterpurukan yang dialami Kodak karena kalah saing dengan kamera digital yang saat itu semakin banyak ditemukan di pasaran.
Yang lebih parah, manajemen dituding menggelapkan dan jamsostek karyawan. "Dari data yang didapat, kuat dugaan pihak manajemen juga menggelapkan iuran Jamsostek selama 3 tahun terakhir. Padahal setiap bulannya gaji pilot Merpati selalu dipotong 2 persen dari gaji pokok," ucap Ruben saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Di tempat yang sama, Captain Ivan Paltak mengaku mengetahui bahwa iuran BPJS Ketenagakerjaan (Jamsostek) tidak dibayar oleh manajemen ketika dia ingin mencairkan dana itu. Ivan dan beberapa karyawan yang masih bertahan meski tidak digaji, ingin menggunakan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) tersebut. Sayangnya impian itu pupus.
"Kita tidak digaji dari Desember dan kita survive pakai tabungan sehingga bulan keempat habis ingin mencairkan JHT. Tapi ternyata tidak bisa cair karena sejak Januari 2013 silam tidak dibayar," jelasnya.
Tunggakan dana iuran dana JHT ke BPJS Ketenagakerjaan disebut mencapai Rp 71 miliar. Jumlah itu merupakan dana dari pegawai Merpati yang mencapai 1.350 orang. Ivan tidak terima jika gaji rutin dipotong untuk jaminan hari tua namun tidak bisa diambil.
"Awalnya dipotong dan kita percaya kita harapkan perusahaan pemerintah membayar dan kita anggap normal normal saja. Sekarang tidak dibayar dan kita bertanya ternyata Merpati tidak menyetor," tegasnya.
(mdk/noe)