Marak aksi skimming, kepercayaan nasabah pada perbankan bisa merosot
"Perbankan itu jasa. Sangat sensitif. Bayangkan kalau setiap minggu ada kejadian skimming. Kemudian pihak perbankan hanya bertahan dengan siapa korban, datang ke saya saya ganti. Kepercayaan pada institusi bank, yang lama-kelamaan melorot."
Pengamat perbankan, Hilmi Rahman Ibrahim meminta perbankan segera membenahi sistem teknologi untuk mengatasi dan mencegah aksi skimming tak terjadi lagi. Sejauh pengamatannya, penanganan yang sering dilakukan oleh perbankan adalah mendata korban skimming serta mengembalikan uang nasabah yang hilang.
"Jadi kalau sudah ada korban, cukup ditanggung selesai, ini penanganan pertama dari skimming. Bank akan ganti kerugian nasabah korban skimming," ungkapnya dalam diskusi, di Hotel Diradja, Jakarta, Selasa (10/4).
-
Kapan bocah tersebut dikorbankan? "Persembahan 176" ditemukan di sayap barat sebuah kuil yang didedikasikan untuk Huitzilopochtli, dewa perang dan matahari suku Aztec pada abad ke-15 Masehi.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa yang dimaksud dengan rumah lelang bank? Sesuai namanya, rumah lelang bank adalah rumah atau properti yang disita oleh bank dan dijual melalui proses lelang.
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
-
Apa yang ditukarkan warga Tambakreja dengan sembako di bank sampah Pandu Sirkaya? “Sampah yang dibawa ini seperti plastik, dus, terus kantong besar. Sampah itu bisa ditukarkan langsung. Kalau seharga Rp16 ribu bisa ditukarkan dengan minyak, sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya,” kata Yani Kabul dikutip dari Liputan6.com.
Namun demikian, perbankan katanya tidak cukup kuat menangkal kasus skimming yang memang bukan hal baru dalam dunia perbankan.
"Kasus skimming sudah selalu menjadi ancaman karena sudah 62 kali, berdasarkan catatan yang saya dapatkan. Jadi ini bukan sesuatu yang baru. Kalau bukan sesuatu yang baru maka penanganan harus cepat, dan bersifat mengatasi persoalan," katanya.
Jika perbankan lambat mengatasi masalah ini, maka sebagai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lama-kelamaan akan tergerus.
"Perbankan itu jasa. Sangat sensitif. Bayangkan kalau setiap minggu ada kejadian skimming. Kemudian pihak perbankan hanya bertahan dengan siapa korban, datang ke saya saya ganti. Kepercayaan pada institusi bank, yang lama-kelamaan melorot," tegas dia.
Baca juga:
Minat dapat kredit biaya pendidikan S1 hingga S3 dari BTN, ini persyaratannya
BTN luncurkan kredit pendidikan hingga Rp 200 juta, suku bunga flat 6,5 persen
BI ungkap penyebab inklusi keuangan Indonesia tumbuh lambat
Ini tantangan dan saran LPEM UI untuk genjot inklusi keuangan Indonesia
Maybank Finance terbitkan obligasi Rp 500 miliar tambah modal kerja