Masyarakat Diajarkan Cari Cuan Lewat Media Sosial, Bagaimana Caranya?
Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2023 mencapai 167 juta pengguna.
Media sosial juga memiliki sisi negatif bila digunakan secara tidak bertanggung jawab dan jauh dari nilai etika dan moral.
Masyarakat Diajarkan Cari Cuan Lewat Media Sosial, Bagaimana Caranya?
Masyarakat Diajarkan Cari Cuan Lewat Media Sosial, Bagaimana Caranya?
Media sosial terus berkembang pesat dan telah berevolusi dari sekadar sarana komunikasi menjadi wadah aktualisasi, menjalin relasi, hingga meraup manfaat ekonomi. Di tengah perkembangan tersebut, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mengampanyekan penggunaan media sosial secara produktif dan bertanggung jawab.
Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2023 mencapai 167 juta pengguna, atau 60,4 persen dari total populasi Indonesia yang berjumlah 276,4 juta jiwa.
- Tawuran Pecah di Jalan Raya Pantura Kendal, Puluhan Orang Saling Serang
- 25 Contoh Sisindiran Sunda yang Kocak dan Menggelitik, Bisa Dibagikan ke Media Sosial
- Geger Kotak Suara Pilkades di Tangerang Berasap, Dibuka Ada Empat Surat Suara Terbakar
- Mengabdi ke Masyarakat, ATVI-YPP Indosiar-SCTV Dorong Literasi Media Sosial di Kalangan Pelajar
Tingginya jumlah pengguna media sosial di Indonesia tersebut perlu dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat, untuk bijak saat menerima informasi agar tidak mudah terpangaruh oleh hasutan atau hoax, serta mampu mengontrol diri agar tidak asal membagikan konten atau berkomentar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kehadiran media sosial telah memberikan kemudahan akses untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga atau teman, bahkan untuk menyalurkan kreativitas, menjalin relasi, hingga mengembangkan bisnis.
Namun, media sosial juga memiliki sisi negatif bila digunakan secara tidak bertanggung jawab dan jauh dari nilai etika dan moral. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, SIG mengajak masyarakat, khususnya yang berada di sekitar operasional perusahaan, untuk menggunakan media sosial dengan baik dan benar.
"Selain mencegah penggunaan media sosial ke arah negatif, SIG juga mendorong masyarakat untuk jeli melihat peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan di tengah pesatnya perkembangan media sosial dengan beragam fitur yang disediakan oleh pengembang. Semoga workshop ini memberikan banyak manfaat bagi kita semua," kata Vita Mahreyni.
Kegiatan bertajuk ‘Ngopi (Ngonten Hepi) Bareng SIG’ ini diikuti oleh 90 peserta yang berasal dari masyarakat, karyawan dan vlogger Rembang.
Sementara itu, Romi Adi, seorang influencer lokal menilai kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai wadah bagi pegiat media sosial, khususnya di Kabupaten Rembang untuk bisa lebih berekspresi secara positif dan bertanggung jawab.