Masyarakat diminta tak menilai impor melulu negatif
Masyarakat diminta tak menilai impor melulu negatif. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo meminta agar seluruh pihak tak menilai ekspor impor dari sisi negatif maupun positif saja. Melainkan mengenai pemenuhan kebutuhan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo meminta agar seluruh pihak tak menilai ekspor impor dari sisi negatif maupun positif saja. Melainkan mengenai pemenuhan kebutuhan yang mengakibatkan terjadinya perdagangan internasional.
"Kami mohon kepada semua pihak agar tidak melihat ekspor impor sebagai positif negatif. Tapi sebagai bagian dari memenuhi kebutuhan. Impor untuk memenuhi kebutuhan sendiri, dan ekspor untuk memenuhi kebutuhan negara lain. Yang perlu kita lakukan sehingga terjadi perdagangan internasional," kata Hadi di Jakarta, Kamis (29/12).
Menurutnya, adalah hal yang wajar jika dalam satu periode ekspor maupun impor Indonesia mengalami fluktuasi. Sebab, hal ini didasarkan atas kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan pangan.
"Contohnya, kita tidak produksi gandum sama sekali, tapi kita membuat olahan gandum. Jadi mau tidak mau kita harus impor. Ada barang-barang yang tidak bisa kita produksi atau produksinya belum memadai tapi kita butuh banyak maka kita impor. Tapi kalau kita produksi banyak maka kita ekspor," imbuhnya.
Meski begitu, Sasmito meyakini bahwa Indonesia juga melakukan ekspor barang-barang yang diimpor, seperti ekspor beras. Meski impor beras masih tinggi, namun Indonesia juga mengekspor beras ke negara lain.
"Jadi barang apapun pasti ada eksimnya. Kita impor beras, tapi juga ekspor beras. Kita impor cabai, juga ekspor cabai. Jadi bentuknya lain dan rasanya beda, ini yang membuat perdagangan internasional terbentuk karena kebutuhan," pungkasnya.
Baca juga:
Brasil tercatat rutin beli tepung kelapa asal Indonesia
Rumah Indonesia, ajang promosi produk dalam negeri di Spanyol
BPOM perketat pemeriksaan produk impor berlogo halal
Pemerintah Jokowi dituding masih setengah hati awasi produk halal
Perum Perindo ekspor 30 ton olahan rajungan & ikan ke AS
Produk Indonesia berpotensi kuasai pasar Timur Tengah
Bea Cukai musnahkan sex toys hingga miras yang rugikan RI Rp 12,15 M
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.