Masyarakat Indonesia Habiskan Rp30 T untuk Game Online, Mayoritas Mengalir ke Luar Negeri
Banyak orang yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk game online.
Banyak orang yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk game online.
Masyarakat Indonesia Habiskan Rp30 T untuk Game Online, Mayoritas Mengalir ke Luar Negeri
Pemerintah mencatat pada tahun 2021, orang Indonesia rela mengeluarkan uang sekitar USD2 miliar atau setara Rp30 triliun hanya untuk main game online.
- Ternyata Rp200 Triliun Uang Indonesia 'Terbuang' untuk Judi Online
- Penipuan Berkedok Arisan Online Beromset Rp3 Miliar, Pelaku Berhasil Diringkus di Ende NTT
- Berawal dari Hobi Main Game Online, Pemuda Ini Buka Bisnis Top Up Cuan Rp150 Juta Tiap Bulan
- Game Role Playing jadi Sorotan, Kenali Pengertian dan Cara Memainkannya
Dari jumlah tersebut 99,5 persennya kabur keluar negeri karena permainan tersebut buatan luar negeri.
"Pengeluaran orang Indonesia untuk game 99,5 persen itu ke luar Indonesia," kata Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (28/10).
Merdeka.com
Melihat besarnya potensi tersebut, Odo mengatakan Pemerintah menginginkan 70 persen uang yang kabur tersebut bisa kembali ke Tanah Air. Khususnya untuk menggerakkan industri game online buatan lokal.
"Yang kita inginkan sekarang dibalik, 70 persen bisa masuk ke Indonesia, khususnya game lokal (buatan dalam negeri) pada 2024-2025," kata Odo.
Untuk itu, sekarang pemerintah sedang menggenjot ekosistem game dalam negeri. Salah satunya dengan merancang peraturan presiden (Perpres) tentang game.
Dalam perpres tersebut akan mengatur sejumlah hal. Semisal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), akses pasar, perangkat keras dan lunak, termasuk aktivitas kompetisi di kawasan lokal dan regional.
Odo bilang, Perpres tersebut akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Mengingat aturannya sudah dirancang sejak 2 tahu lalu dan kini hanya tinggal menunggu restu dari Presiden Joko Widodo.
"Perpres keluar harapannya November ini, pembahasan sudah 2 tahun dan sekarang tingga tanda tangan Pak Presiden," kata Odo.
Di sisi lain, sejak tahun 2022 lalu, pemerintah sudah melatih 3.000 talenta lokal untuk mengembangkan game.
Di tahun 2024 nanti diharapkan sudah ada 9.000 talenta lokal yang berkemampuan menciptakan game.
"Dari 9.000, siapa tahu yang membuat game ada 100, tapi 100 pun hanya 2 yang betul-betul bagus dan sudah cukup," kata Odo.
Sehingga, dalam 2 tahun ke depan, Odo berkeyakinan 70 persen uang yang dikeluarkan masyarakat Indonesia saat ini bisa kembali ke Tanah Air.
"70 persen itu ditarget 2024-2025, sebagai bangsa kita harus punya ambisi, kalau tidak ada ambisi tidak bisa hidup," kata Odo mengakhiri.