Mencontoh Taiwan, Rizal Ramli ingin RI bangun industri petrokimia
"Kalau ada petrokimia itu besar sekali pendapatan yang bisa diperoleh."
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli masih menyesalkan kesalahan pemerintah masih mengeksploitasi kekayaan gas untuk keperluan ekspor. Padahal, energi tersebut bisa dioptimalkan untuk pengembangan industri petrokimia.
"Produk petrokimia itu bisa baju, jaket, sepatu, mobil, itu 40 persen bahannya dari produk petrokimia. Kemudian pupuk juga. plastik, fiber, itu juga. Rumah juga 20 persen produknya dari gas," kata Rizal di kantornya, Jakarta, Rabu (11/5).
-
Apa mimpi Rivai Abdul Manaf Nasution dalam membangun Indonesia? Sosok Rivai Abdul Manaf Nasution memiliki mimpi membangun Indonesia lewat pendidikan Islam
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
Rizal memberi contoh Taiwan, notabene bukan negara kaya gas, berhasil membangun industri petrokimia. Pada gilirannya, industri tersebut berhasil menyumbang sepertiga produk domestik bruto negara berjuluk Naga Kecil Asia tersebut.
"Kalau ada petrokimia itu besar sekali pendapatan yang bisa diperoleh."
Atas dasar itulah, Rizal mendorong pengembangan kilang gas alam cair Blok Masela. Itu dinilainya bisa melahirkan efek positif berkali lipat. Termasuk di dalamnya, pembangunan industri petrokimia, pupuk, dan sebagainya.
Nilai kontribusinya diperkirakan bisa mencapai USD 6,5 miliar per tahun. Itu di luar manfaat dari penciptaan lapangan pekerjaan.
"Ditambah lagi rakyat buka hotel, jadi supir taksi, itu bisa dapat USD 8 miliar per tahun."
Bandingkan dengan nilai yang diperoleh jika gas Blok Masela hanya diekspor. Hanya USD 2,5 miliar per tahun.
Baca juga:
Deputi KemenBUMN: Dalam bisnis, sampah juga harus jadi uang
Perusahaan Australia minat bangun PLTA senilai USD 100 juta di RI
Lentera Anak: Indonesia, negara di Asia yang menunda aksesi FCTC
Industri ogah konsumsi, serapan CPO buat biodiesel nonsubsidi lambat
Ambisi Pertamina ingin segera caplok BUMN energi jadi anak usaha
Menko Rizal sebut pengelolaan SDA harus bisa bernilai tambah