Mendag Enggar janji harga telur akan turun dalam satu minggu
Mendag menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk menurunkan harga telur tersebut. Salah satunya dengan intervensi pasar.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menjanjikan harga telur akan turun pada minggu ini. Saat ini saja, harga telur masih terpantau mahal mencapai Rp 30.000 per Kilogram (Kg).
"Kita sepakat akan memberikan batas waktu tidak lebih dari 1 minggu, tapi ini bukan berarti langsung turun drastis tapi yang jelas ada penurunan," ucap Mendag Enggar di Gedung Kemendag, Senin (16/7).
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga telur ayam di Pasar Induk Rau Serang mengalami kenaikan? "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
-
Kapan pentol ayam matang? Masak pentol bakso sampai mengapung.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Mendag menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk menurunkan harga telur tersebut. Salah satunya dengan intervensi pasar.
"Kami siapkan langkah intervensi pasar dengan meminta para integrator yang besar untuk mengeluarkan stoknya dan kami akan lakukan penjualan langsung di pasar jika harga tidak turun dalam seminggu," ujarnya.
Selanjutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan menggunakan hasil data audit sebagai keputusan jangka menengah merespons kenaikan harga telur.
"Untuk jangka menengah, Kementan sedang lakukan auditnya dan jika sudah selesai, kita bisa minta datanya untuk kemudian ambil langkah selanjutnya," ungkapnya.
Meski begitu, Enggar menjelaskan jangan sampai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dijadikan alasan bagi kenaikan harga komoditas telur tersebut.
"Ya macem-macemlah alasanya, ada demand meningkat, liburan panjang, dan lain sebagainya. Yang saya nggak habis pikir Pilkada dijadikan alasan. Jadi saya harap kondisi bisa kembali normal dan berjalan baik," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)