Mendag Enggar tegaskan dampak gejolak Eropa lama sampai di Indonesia
Mendag Enggar tegaskan dampak gejolak Eropa lama sampai di Indonesia. Menteri Enggar mengatakan saat ini gejolak di Italia belum terasa dampaknya di Indonesia. Dirinya mencontohkan, seperti pada saat Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Dampak keputusan ini tidak langsung terasa di Indonesia.
Perekonomian Italia tengah terguncang seiring gejolak politik di negara tersebut. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi akan mengundurkan diri setelah dirinya kalah dalam referendum atas rencana mereformasi konstitusi.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini gejolak di Italia belum terasa dampaknya di Indonesia. "Belum eksekusinya (hasil referendum) belum terjadi. Terus dampaknya pada perdagangan belum diukur," kata Menteri Enggar di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12).
Dirinya mencontohkan, seperti pada saat Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa atau yang lebih dikenal sebagai Brexit. Dampak keputusan ini tidak langsung terasa di Indonesia.
"Kita berbicara (dengan Inggris) masih dalam tahap bagaimana dengan Indonesia? Uni Eropa dengan CEPA-nya? Kemudian sesudah itu bagaimana buat perjanjian bilateral nantinya," ujarnya.
Sebagai informasi, kegaduhan politik di Italia membuat nilai tukar Euro tergelincir 1 persen terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ke level terendah dalam 20 bulan terakhir. Bahkan, saham perbankan di Italia merosot di perdagangan kemarin.
Selain itu, pasar saham utama Italia juga turun lebih dari 1 persen. Sementara itu, pasar saham Eropa sedikit naik dan saham berjangka AS juga bergerak positif. Demikian dilansir dari CNN Money.
"Pasar keuangan Italia kekurangan dana dan ekonomi secara keseluruhan menderita, kecuali Italia menyelesaikan secara cepat krisis politiknya," kata analis dari bank Berenberg.
Baca juga:
Ini saran ekonom untuk Jokowi hadapi perlambatan ekonomi
Jokowi: Tiap kepala negara mirip keluhannya, sulit mencari investasi
Krisis politik buat saham perbankan Italia terjun bebas
Menengok parahnya krisis politik Italia buat ekonomi amburadul
Jokowi: Meski global melambat tapi ekonomi kita mentalnya baik
5 Cerita menyedihkan kondisi ekonomi RI usai krisis 1998
Sri Mulyani: Indonesia punya trauma masa lalu akibat krisis 1998
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana IMF membantu negara yang mengalami kesulitan ekonomi? IMF memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan keuangan. Tetapi sejalan dengan itu, IMF juga memberikan persyaratan dan rekomendasi kebijakan ekonomi yang harus diimplementasikan oleh negara peminjam.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
-
Mengapa perekonomian Israel mengalami penurunan yang drastis? Serangan Hizbullah berdampak buruk pada bisnis dan pendidikan lokal di wilayah utara. Puluhan ribu pemukim terpaksa mengungsi. “Tujuan kami untuk menguras perekonomian musuh… telah tercapai,” kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada 10 Juli.