Mendag: Industri Mebel Punya Prospek Baik untuk Dikembangkan
Dia bilang, prospek cerah itu disokong oleh dua faktor utama. Pertama, selama pandemi Covid-19 berlangsung banyak konsumen di negeri Paman Sam yang doyan untuk mengganti furniture. Menyusul lebih banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah dibandingkan di luar rumah.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi memprediksi industri mebel mempunyai prospek cerah di tahun 2021. Khususnya di pangsa pasar negara maju seperti Amerika Serikat (AS).
"Menurut hemat saya, produk industri mebel atau furniture mempunyai prospek baik untuk dikembangkan. Terutama di negara maju pada tahun 2021," tuturnya dalam konferensi pers Trade Outlook 2021, Jumat (29/1).
-
Kenapa Ahmad Luthfi mengundurkan diri dari Kemendag? Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan, calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi telah mengundurkan diri dari jabatan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Irjen Kemendag). "Pak Lutfhi tapi sudah maju Gubernur di Jawa Tengah. Jadi sudah mengajukan pengunduran diri, nanti sudah ada Pak Putu bakal penggantinya," ujar Zulhas dalam rapat di DPR RI, dikutip Kamis (5/9).
-
Mengapa Ahmad Luthfi maju di Pilkada Jateng? Ahmad Luthfi maju Bersama politikus PPP Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin.
-
Bagaimana cara Ahmad Luthfi menanggapi isu 'Kandang Banteng' di Pilgub Jateng? Terkait pertarungan Jawa Tengah merupakan "Kandang Banteng", pihaknya tak terlalu menghiraukan. Baginya, Jateng belum milik siapa-siapa."Apa Kandang Banteng? Tidak ada. Dan kita tak ada strategi khusus, strategi kita kerja, kerja dan kerja saja," ujarnya.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Hendi berkunjung ke Habib Luthfi? Hendi kedapatan bertemu dengan Habib Luthfi di Pekalongan setelah kunjungannya ke kediaman ulama kenamaan tersebut diunggah oleh channel youtube Batik TV News.
Dia bilang, prospek cerah itu disokong oleh dua faktor utama. Pertama, selama pandemi Covid-19 berlangsung banyak konsumen di negeri Paman Sam yang doyan untuk mengganti furniture. Menyusul lebih banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah dibandingkan di luar rumah.
"Kenapa bapak dan ibu ini terjadi?. Karena memang tadinya banyak orang yang work from office, sekarang ber work from home. Karena begitu mereka ingin memperbaharui furniture," jelas dia.
Kedua, berkurangnya pemain utama industri mebel di Pasar AS. Kepastian ini didapat setelah Vietnam selaku pesaing utama Indonesia tengah mendapatkan sanksi oleh Pemerintah AS.
"Karena produk furniture industri mebel mereka yang di ekspor ke AS kayunya dicurigai mempunyai ilegal," tutupnya.
Baca juga:
Pemerintah Target Ekspor Non Migas 2021 Tumbuh 6,3 Persen
Percepat Pemulihan Ekonomi, Kemendag Genjot Ekspor Nasional
Kualitas Hingga Harga, Alasan Kopi Indonesia Belum Rajai Pasar Dunia
Kemendag Gelar Uji Rasa Kopi Nusantara untuk Genjot Ekspor ke Pasar Global
Meski Penghasil ke-4 Terbesar Dunia, Ekspor Kopi Indonesia Masih Memble
Mendag Lutfi: Ekonomi RI Kini Kalau Diibaratkan Lari Marathon Lagi Terkilir Kakinya