Panama Papers, orang AS sedikit diungkap ketimbang RI
Sekitar 200 individu pemegang paspor AS yang terungkap.
Panama Papers menyeret banyak pemimpin negara, politisi terkemuka, pesohor dunia, dan bintang olahraga ternama. Efek kebocoran dokumen finansial milik Mossack Fonseca, firma hukum nunjauh di Panama itu, bahkan terasa hingga Indonesia.
Dokumen yang diungkap oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu menyebut sedikitnya 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia menjadi klien Mossack Fonseca.
-
Apa yang diungkapkan dalam dokumen rahasia Pentagon Papers? Dokumen tersebut mengungkap kebenaran yang tersembunyi tentang keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.
-
Kapan pajak anjing diterapkan di Indonesia? Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.
-
Dimana pajak anjing diterapkan di Indonesia? Kebijakan ini terdapat di banyak daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Mojokerto.
-
Kapan dokumen rahasia Pentagon Papers diungkap kepada publik? Sejarah sering kali menyimpan rahasia yang menggemparkan, salah satunya seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada 13 Juni 1971.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Itu jumlah terbilang besar ketimbang Amerika Serikat. McClatchy, perusahaan penerbitan berbasis di Washington D.C, melaporkan sekitar 200 individu pemegang paspor AS yang terungkap dalam Panama Papers. Dari 200 orang itu hanya segelintir tokoh ternama.
Mungkinkah hanya sebesar itu pihak yang terlibat di Paman Sam? Bisa jadi bakal bertambah.
Seorang editor Süddeutsche Zeitung, media Jerman yang memimpin investigasi Panama Papers, men-twit: tunggu saja, hingga rilis data selanjutnya.
Presiden Barrack Obama juga meyakini skandal Panama Papers ini tak hanya menyerang negara lain. Sejujurnya, dia mengaku, ada banyak warga AS juga telah mengambil keuntungan dari kelonggaran pengawasan finansial di Panama.
Namun, beberapa ahli pajak mengungkapkan argumentasi mengapa masih sedikit pengusaha AS terlibat Panama Papers. Para pengusaha itu tak perlu pergi ke Panama menjalankan "bisnis licik tapi legal". Sebab, praktek itu masih diperbolehkan di sejumlah negara bagian, diantaranya, Nevada, wyoming, dan Delaware.
Di ketiga negara bagian itu, orang bisa dengan mudah dan murah mendirikan perusahaan bodong. Tak perlu aset dan dioperasikan hanya untuk menjalankan transaksi finansial atau menghindari pembayaran pajak.
"Sejumlah negara bagian masih membiarkan setiap orang mendirikan perusahaan tanpa perlu mendapatkan, bahkan informasi paling mendasar," kata Matthew Gardner, Direktur Eksekutif Institute on Taxation and Economic Policy (ITEP), seperti diberitkan International Business Times, kemarin.
Dia melanjutkan, "Ada beberapa negara bagian yang secara efektif menjadi tempat berlindung dengan cara yang sama seperti Panama lakukan."
Tax Justice Network menempatkan Amerika Serikat di peringkat tiga dalam indeks kerahasiaan keuangan atau Financial Secrecy Index 2015. Artinya, Paman Sam masih menjadi surga bagi pengemplang pajak.
Reuven S. Avi-Yonah, Direktur Program Pajak Internasional Fakultas Hukum Universitas Michigan, mengatakan, struktur legal dan finansial AS bisa menjadi dasar argumentasi mengapa hanya sedikit nama individu AS terungkap dalam Panama Papers.
Avi-Yonah merujuk pada Foreign Account Tax Compliance Act. Regulasi itu memaksa wajib pajak untuk mengungkap aset mereka di luar negeri.
Berdasarkan data terbaru Internal Revenue Service (IRS), Ditjen Pajak AS, regulasi tersebut bisa mendatangkan pemasukan sekitar USD 6,5 miliar
"Orang AS khawatir jika mencoba melakukan ini (kegiatan dalam Panama Papers) akan tertangkap."
Kendati demikian, warga AS dinilai masih akan cenderung menyimpan aset di luar negeri. Namun, tidak di negara seperti Panama. Tetapi Singapura, karena dinilai lebih aman.
Jika dokumen finansial di negara kecil ini bocor, mungkin bakal banyak nama orang Amerika yang terungkap.
(mdk/yud)