Mengenal Asal Mula dan Skema Contraflow yang Diduga Penyebab Tragedi Maut Tol Cikampek KM 58
Dalam rangka mengurai kemacetan pada arus mudik lebaran, Pemerintah menetapkan skema contraflow di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Dalam rangka mengurai kemacetan pada arus mudik lebaran, Pemerintah menetapkan skema contraflow di jalan tol Jakarta-Cikampek.
- Contraflow Diterapkan saat Arus Balik Lebaran, Begini Cara Polisi Cegah Kecelakaan
- Imbas Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek, Penempatan Titik Contraflow akan Dievaluasi
- Kronologi Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, 9 Orang Dilaporkan Tewas
- Polisi Hentikan Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Imbas Kecelakaan Maut di KM 58
Mengenal Asal Mula dan Skema Contraflow yang Diduga Penyebab Tragedi Maut Tol Cikampek KM 58
Mengenal Asal Mula dan Skema Contraflow yang Diduga Penyebab Tragedi Maut Tol Cikampek KM 58
Insiden maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 pada Senin (8/4) lalu menyisakan duka mendalam. Tercatat 12 orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Insiden nahas itu melibatkan tiga kendaraan, Daihatsu GrandMax (KR1), Daihatsu Terios (KR2), dan Bus Besar (KR3) Primajasa.
Peristiwa bermula ketika sebuah mobil dari arah Jakarta melalui jalur contraflow di KM 58 Tol Cikampek.
Mobil itu kemudian oleng dan menabrak bus rute Bandung-Jakarta.
merdeka.com
Kemudian, ada mobil lain yang mencoba menghindar, tetapi malah menabrak mobil yang sebelumnya menabrak bus.
Sebagai informasi, contraflow atau skema lawan arus merupakan sistem rekayasa atau pengaturan lalu lintas yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaraan di jalan yang sedang mengalami kemacetan.
Semisal jalan menuju timur mengalami kondisi kepadatan sedangkan jalur yang menuju ke barat masih begitu lenggang.
merdeka.com
Dengan menggunakan sistem contraflow, petugas lalu lintas akan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan memecah jalan menuju ke timur dengan membaginya ke sebagian jalur barat tanpa perlu melakukan penutupan secara penuh pada area jalur barat.
Artinya, sebagian pengendara jalan yang menuju ke arah timur mampu melewati jalur menuju barat tanpa perlu mengganggu pengendara yang menuju ke arah barat.
merdeka.com
Pada dasarnya sistem contraflow memang digunakan untuk menghindari kemacetan. Namun bagi pengendara yang berada di jalur contraflow sebaiknya harus lebih hati-hati dan waspada. Mengingat mereka berhadapan dengan pengendara dari arah berlawanan.
Berikut ini beberapa tips bagi pengendara yang berada di jalur contraflow yang dikutip dari laman Gramedia:
1. Cari informasi jalur contraflow
Pengendara disarankan mencari tahu lokasi penerapan skema contraflow. Hal ini menjadi penting agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang bisa berakibat fatal seperti kecelakaan.
Mengingat ada beberapa jalur contraflow yang tidak dilengkapi dengan flex cone yang biasanya dijadikan tanda ketika ada rekayasa lalu lintas seperti contraflow.
2. Lebih Berhati-hati
Pengendara yang menggunakan jalur contraflow diminta lebih berhati-hati, utamanya saat memasuki lajur tersebut.
Terkadang para pengendara yang kurang berhati-hati ketika memasuki jalur contraflow bisa menyebabkan kondisi kecelakaan. Makanya disarankan saat berpindah jalur dilakukan bersama dengan kendaraan lain.
Jika terpaksa harus berpindah dari jalur biasa ke jalur contraflow secara mandiri, maka disarankan pengendara menyalakan lampu besar pada mobil.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk memberikan tanda kepada pengendara lain yang berada di arah berlawanan jika jalur yang digunakan merupakan jalur contraflow.
3. Persiapan pindah jalur
Berpindah dari jalur biasa ke jalur contraflow juga harus dilakukan dengan penuh persiapan. Mengingat pengendara harus memasuki lajur kanan terlebih dahulu sebelum memasuki kilometer jalur contraflow. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan lainnya.
4. Jangan Gunakan Kecepatan Tinggi
Dalam menggunakan jalur contraflow sebaiknya hindari penggunaan kecepatan tinggi.
Selain itu pengendara wajib untuk memiliki energi yang cukup agar tidak mengantuk selama berkendara. Mengingat keselamatan menjadi hal wajib untuk diutamakan.
5. Fokus
Menyetir dalam perjalanan jauh memang perlu fokus dan konsentrasi tinggi. Hilangnya fokus sedikit saja akan memiliki resiko kecelakaan, terutama ketika berkendara di malam hari. Apalagi ketika memasuki jalur contraflow.
Salah satu cara untuk bisa tetap fokus dan tidak mengantuk bisa dengan ngobrol di perjalanan. Pengendara bisa mencoba untuk meminta orang lain seperti keluarga atau teman untuk menemani perjalanan jauh yang sedang dilakukan.
6. Menepi Jika Lelah dan Mengantuk
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan adalah mengantuk. Faktanya ketika kondisi pengendara dalam kondisi mengantuk akan meningkatkan resiko kecelakaan empat kali lebih tinggi.
Apalagi jika pengendara sudah memasuki jalur contraflow maupun one way.
Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa kantuk seperti mengonsumsi kopi atau mengunyah permen.
Namun jika tubuh sudah terasa lelah, cobalah untuk mengistirahatkan badan sejenak. Pengendara bisa mencoba untuk menepi dari jalur dengan pelan-pelan agar tak terjadi kecelakaan.
7. Jaga Jarak Aman
Menjaga jarak dari kendaraan yang berada di depan adalah suatu kewajiban yang perlu dilakukan oleh para pengendara.
Pastikan ada jarak aman sekitar 3 detik sesuai dengan aturan safety driving. Namun perlu diketahui juga jika tak jarang ada moment tertentu para pengendara suka lupa akan aturan jaga jarak ini.
8. Buang Ke Kiri
Di jalan raya segala kemungkinan kondisi memang kerap terjadi. Nah jika memang pengendara menyadari mobil di depan melakukan rem mendadak atau adanya ancaman dari jalur berlawanan. Sebaiknya hindari untuk membanting setir ke arah kanan melainkan ke arah kiri.
Hal ini dilakukan karena pada bagian jalur kanan memiliki banyak kendaraan yang bergerak secara dinamis. Hal ini bisa meningkatkan potensi kecelakaan yang lebih parah ketika terjadi atau bisa adu banteng dengan kendaraan lainnya.
9. Pilih Jalur Normal
Jika memang tidak terpaksa dan darurat, maka akan lebih baik jika memilih menggunakan jalur normal saja. Hal ini dilakukan karena pada jalur contraflow rentan terjadi kecelakaan.
Saran ini juga sangat diutamakan bagi para pengendara yang sudah melakukan perjalanan jarak jauh dengan kondisi tubuh yang lelah.