Cara Polri Telusuri Asal Muasal Grandmax Sewaan Sebabkan Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Japek
Ternyata alamat pada STNK dan nama yang tertera tidak sesuai. Ketika didatangi, pemilik rumah mengaku tidak tahu.
Kecelakaan itu menewaskan 12 orang.
Cara Polri Telusuri Asal Muasal Grandmax Sewaan Sebaobkan Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Japek
Kecelakaan antara Daihatsu Grandmax dengan bus dan minibus Terios di KM 58 Tol Jakarta Cikampek pada ruas contraflow sempat membuat pertanyaan. Sebab sopir Grandmax bukan pemilik asli mobil tersebut.
Kepolisian mencoba mencari tahu asal muasal kendaraan itu yang menjadi awal mula kecelakaan maut.
"Kita akan lihat dari nomor rangka mesin dari basic kendaraan ini nanti bisa ketahuan punya siapa," ucap Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan di Pos Jasa Marga KM 70 Cikampek, Jawa Barat, Senin (8/4).
Dalam penyelidikan sementara kepolisian didapatkan sebuah STNK mobil Grandmax itu tercantum nama Yanti Setyawan Budidarma yang merupakan warga Utan Kaya Utara, Jakarta Timur.
Namun nyatanya, nama tersebut tidak sesuai dengan pemilik rumah yang alamat tertera.
Aan menduga kalau mobil itu sebelumnya dijual dan sudah dibalik nama.
"Ya beberapa ada kemungkinan di nomor rangka kita cek di data base kita mandi tau punya siapa," ucap Aan.
Sebelumnya, tim merdeka.com sempat menelusuri alamat pemilik mobil tersebut sebagaimana tercantum dalam STNK, hanya saja orang yang tinggal di rumah tersebut mengaku tidak tahu apa-apa.
Irdella Sabrina Aprilia, anak dari Setiawan Budidarma, menegaskan, jika tidak ada nama Yanti di dalam keluarganya tersebut. Bahkan, ia ingin agar petugas kepolisian untuk melakukan test DNA untuk mengetahui secara pasti korban tersebut.
Apalagi, ia dan ayahnya yakni Setiawan Budidarma yang tinggal sejak 2011 ini pun bingung kenapa ada orang atas nama Yanti Setyawan Budidarma dengan alamat tinggal seperti di rumahnya. Terlebih, ia tidak mengenal sama sekali.
"Bukan alamat sini, bukan. Bukan ini, saya cuma kasih saran ke polisi, tolong polisi selidiki identitas, test DNA korban kecelakaan itu. Siapa tahu saja, keluarganya atau gimana gitu bisa dideteksi, siapa jati diri identitas mayat korban kecelakaan itu," tegasnya.