Mengenal Gadai Peduli, Jurus Pegadaian Dorong UMKM Naik Kelas dan Basmi Rentenir
Program gadai tanpa bunga ini bagian dari ikhtiar Pegadaian untuk mendukung program UMKM Naik Kelas.
PT Pegadaian berkomitmen mendukung program UMKM Naik Kelas. Komitmen ini diwujudkan melalui peluncuran program Gadai Peduli.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah menuturkan, Program Gadai Peduli meluncurkan layanan gadai bebas bunga untuk maksimal pinjaman hingga Rp2,5 juta. Program inovasi Pegadaian ini berlaku mulai 1 Agustus hingga 30 September 2024.
"Program Gadai Peduli itu memang dimulai dari 1 Agustus sampai dengan 30 September, kurang lebih 2 bulan ya. Nilainya mulai berapa gitu ya Mulai dari Rp50.000 sampai dengan Rp2.500.000," ucap Evi dalam Konferensi Pers Kinerja Keuangan Semester I 2024 Pegadaian di The Gade Tower, Jakarta, ditulis Selasa (3/9).
Dia menyebut program gadai tanpa bunga ini bagian dari ikhtiar Pegadaian untuk mendukung program UMKM Naik Kelas. Melalui program gadai tanpa bunga ini, akan memudahkan pelaku UMKM domestik dalam mengakses permodalan untuk mengembangkan skala usaha.
”Maka tentunya ini bisa digunakan untuk berusaha, atau melakukan entrepreneur kecil-kecilan, misalnya mau membuat modal kerja atau kalau sekarang mungkin yang lagi yang penting itu yang kayak cilor dan lainnya,” contoh Evi.
Lanjutnya, program gadai tanpa bunga ini juga terbuka bagi masyarakat umum hingga mahasiswa yang tertarik untuk berwirausaha. Terlebih, saat ini banyak mahasiswa yang ingin memiliki usaha namun terkendala permodalan.
"Ini juga bisa menjadi modal buat para mahasiswa untuk bisa mencoba menjadi entrepreneur dengan mengembangkan kreativitasnya," beber dia.
Program Gadai Peduli ini diharapkan dapat memberantas praktik lembaga keuangan ilegal termasuk rentenir yang kian marak di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Mengingat, layanan Gadai Peduli ini memiliki nilai bunga yang lebih murah dari jerat “lintah darat”. Tak hanya itu, layanan anyar Pegadaian ini mudah diakses nasabah untuk memudahkan masyarakat.
“Karena layanan Gadai Peduli ini memang mudah diakses oleh Masyarakat, kita ingin membantu banyak UMKM yang sekarang masih banyak terjerat pinjol ilegal hingga rentenir,” ucap dia.
Evi berharap peran aktif media untuk membantu menyosialisasikan layanan program Gadai Peduli. Melalui perluasan infromasi media semakin banyak Masyarakat yang memanfaatkan program Gadai Peduli yang bermuara mendorong program UMKM Naik Kelas hingga memberantas praktik rentenir.
"Kepada media untuk bisa menginformasikan bahwa pembiayaan ini, karena bebas suku bunga. Maka tentunya ini bisa digunakan untuk berusaha, atau melakukan entrepreneur kecil-kecilan, misalnya mau membuat modal kerja atau kalau sekarang mungkin yang lagi yang penting itu yang kayak cilor dan lainnya," ujarnya.
Syarat Ikut Program Gadai Tanpa Bunga
Adapun syarat mengikuti program gadai tanpa bunga ini masyarakat cukup mendatangi kantor cabang Pegadaian terdekat. Selain itu, program ini berlaku satu orang untuk setiap kartu keluarga (KK).
Syarat lainnya program ini dapat dinikmati oleh nasabah baru maupun nasabah lama yang sudah tidak aktif. Terakhir, menyerahkan formulir yang sudah terisi dan barang jaminan kepada petugas.
Setali tiga uang, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly mengungkapkan keinginannya untuk mendorong program pemerintah UMKM Naik Kelas. Bahkan, dia ingin pelaku UMKM domestik juga bisa go international.
“Kita ingin UMKM untuk naik kelas, kalau perlu juga go international,” ujar Junaidi melalui keterang tertulis.
Dia mengungkapkan ada sederet keuntungan bagi negara dengan mendorong UMKM Naik Kelas. Antara lain potensi peningkatan penerimaan negera hingga perluasan akses pasar UMKM Indonesia hingga ke dunia internasional.
“Sehingga juga bisa memberikan dampak pemasukan devisa untuk negara,” ujar Junaidi.
Oleh karena itu, berharap lembaga keuangan di Indonesia yang berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat membantu pemerintah dalam mendorong program UMKM Naik Kelas. Antara lain dengan memudahkan akses layanan permodalan bagi pelaku UMKM lokal agar terhindar dari jerat rentenir.
“Pada prinsipnya kami terus berusaha untuk men-support, bisa betul-betul memberikan perhatian yang lebih serius untuk mengembangkan UMKM ini,” beber dia.
Jokowi Soroti Porsi Kredit Disalurkan Perbankan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti porsi kredit yang disalurkan perbankan maupun lembaga keuangan ke sektor UMKM masih terhitung rendah. Ia menyebut baru 20 persen porsi kredit perbankan atau industri keuangan ke UMKM.
Padahal, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi jumlah usaha di dalam negeri hingga 99,9 persen. Di sisi lain, Indonesia punya target porsi kredit UMKM sebesar 30 persen pada 2024. Artinya, hanya tinggal di tahun ini untuk mengakselerasi porsi kredit UMKM.
“Kita tak bisa andalkan pertumbuhan alamiah saja, diperlukan strategi yang harus dijalankan dengan terobosan dari sekarang dan diikuti aksi-aksi yang serius, konsisten, dan bekelanjutan,” kata kepala negara.
Dia mengakui saat ini pelaku UMKM masih kesulitan untuk mengakses layanan kredit maupun lembaga keuangan. Hal ini tanpa disadari mengakibatkan pelaku UMKM banyak terjebak pada kredit UMKM.
“UMKM kesulitan akses permodalan, koperasi yang sulit akses permodalan, ini harus terjadi percepatan sehingga membuka peluang besar bagi generasi muda yang memulai usaha,” beber dia.
Jokowi menegaskan perlu adanya kemudahan akses bagi pengusaha UMKM. Sehingga lebih jauhnya akan membuka peluang bagi pengusaha baru maupun pengembangan bisnis.
“Tak boleh lagi ada akses kredit yang sulit akses pembiayaan pelaku usaha di sektor informalnya sulit,” keras Jokowi.
Jokowi menegaskan dukungan pemerintah terhadap UMKM harus didukung semua kementerian/lembaga hingga industri keuangan. Dia menilai, UMKM memiliki peran penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
“UMKM bisa jadi komponen penting untuk pulihkan ekonomi dan bisa atasi permasalahan supply chain,” tegas Kepala Negara