Menko Airlangga: Baru 21 Persen Pelaku UMKM Manfaatkan Digitalisasi
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto mengapresiasi, komitmen Emtek Grup dan Grab dalam memberikan peluang bagi UMKM guna mempercepat transformasi digital dan guna meningkatkan daya saing UMKM.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto mengapresiasi, komitmen Emtek Grup dan Grab dalam memberikan peluang bagi UMKM guna mempercepat transformasi digital dan guna meningkatkan daya saing UMKM.
Dia berharap semakin banyak UMKM yang bisa memanfaatkan digitalisasi. Sebab, kini baru 21 persen masyarakat yang memberanikan diri membuka toko secara online.
-
Siapa yang mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? Lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Siapa yang mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
-
Bagaimana cara Kemendag mendorong pelaku UMKM untuk masuk platform digital? Dalam kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan kembali mengajak pelaku UMKM untuk masuk dalam platform digital agar dapat bersaing. "Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital.
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
"UMKM mencapai 64,2 juta atau 99 persen struktur usaha Indonesia dengan kontribusi tidak kurang dari 61 persen PDB nasional. Serta mampu menyediakan 97 persen dari lapangan pekerjaan," katanya, Jakarta, Senin (26/7).
"Baru 21 persen pelaku usaha yang telah on boarding digitalisasi atau baru memanfaatkan digital ecommerce untuk memanfaatkan dan memasarkan produk," sambungnya.
Menko Airlangga mengatakan, pola konsumsi masyarakat berubah selama pandemi virus corona. Penjualan produk secara online jauh lebih diminati.
"Transformasi digital pada masa pandemi terjadi pola perubahan perilaku masyarakat yang dipengaruhi pembatasan sosial dan ekonomi sehingga mereka lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital dari offline dan online," katanya.
Sementara itu, dari sisi pelaku UMKM pandemi juga mendorong masyarakat berwirausaha terutama dengan memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, situasi pandemi sebaiknya dijadikan momentum mempercepat transformasi digital.
UMKM Go Digital Kunci Pemulihan Ekonomi Imbas Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, para pelaku UMKM tidak boleh kehilangan kreativitas. Apalagi pemerintah serius untuk mengupayakan berbagai kegiatan ekonomi berjalan di tengah pandemi dengan tetap menjalankan secara ketat penerapan protokol kesehatan. Termasuk pameran virtual InaFashion Smesco Online Expo 2021.
Sebab, UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi. Pelaku usaha yang cepat beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan membaca permintaan pasar, serta beralih dari konvensional menjadi digital, terbukti mampu bertahan di tengah masa pandemi ini.
Berdasarkan data Katadata, terdapat kenaikan nilai transaksi e-commerce sebesar 29,6 persen yaitu dari Rp205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp266,3 triliun di 2020. "Meskipun demikian, baru 18 persen UMKM onboarding dalam platform digital dari total populasi UMKM yang sebanyak 64,2 juta," ungkap Menteri Teten.
Oleh karena itu, Menteri Teten menilai, acara seperti InaFashion menjadi sangat penting menjadi alternatif untuk mendongkrak penjualan produk UMKM fesyen. Bahkan, menjadi penting bagi industri nasional.
"Kami ingin dari Smesco menjadi warehouse produk UMKM. Saatnya sekarang kita mulai kembali menampilkan produk lokal," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya tengah menyiapkan skema pembiayaan yang memungkinkan UMKM bisa meningkatkan kapasitas produksi. Pemerintah tengah menyiapkan skema baru pembiayaan untuk mempercepat UMKM naik kelas.
"KemenkopUKM menargetkan rasio kewirausahaan Indonesia pada 2021 sebesar 3,55 persen dan 3,94 persen di tahun 2024 melalui penciptaan wirausaha muda atau milenial yang inovatif, berkelanjutan, dan menciptakan lapangan pekerjaan dalam satu ekosistem," tukasnya.
(mdk/bim)