Menko Airlangga: Iklim Usaha Kondusif Dorong Kenaikan Indeks Manufaktur Indonesia
Berdasarkan laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) oleh IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia berada di posisi ekspansif sebesar 53,7 pada Januari 2022 atau lebih tinggi dari Desember 2021 sebesar 53,5.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendorong performa kinerja sektor manufaktur.
Berdasarkan laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) oleh IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia berada di posisi ekspansif sebesar 53,7 pada Januari 2022 atau lebih tinggi dari Desember 2021 sebesar 53,5.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
"Pemerintah akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan," katanya di Jakarta, Kamis (3/2).
Dengan demikian, sektor manufaktur melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan masih mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand sebesar 51,7, Filipina 50 dan Myanmar 48,5.
Menurut Airlangga, kinerja sektor manufaktur yang terus ekspansif ini perlu diapresiasi karena sekaligus merupakan sinyal optimisme adanya pemulihan ekonomi nasional. “Sebagai pembuka awal tahun sinyal optimisme pemulihan ekonomi terus bertambah khususnya terlihat dari sektor manufaktur yang semakin menggeliat,” ujarnya.
Peluang Bisnis di Pasar Global
Oleh sebab itu, Airlangga mengatakan peningkatan demand global harus menjadi peluang yang bisa ditangkap karena output manufaktur Indonesia ke depan diperkirakan semakin tumbuh.
Terlebih lagi, IHS Markit mencatat pesanan barang ekspor Indonesia pada Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi dibandingkan periode Januari sejak survei PMI dijalankan.
"Dengan output manufaktur Indonesia ke depan yang diperkirakan semakin bertumbuh diharapkan prospek permintaan barang ekspor juga akan terus meningkat," kata Airlangga.
Dia menambahkan, untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada maka pemerintah terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga hingga timah.
Selain itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi.
(mdk/idr)