Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Tergantung Pengendalian Virus Varian Delta
Airlangga mengatakan, penanganan virus varian delta sangat memengaruhi asumsi pemerintah. Bila bisa lebih cepat tertangani, maka prediksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi optimis. Sebaliknya bila lamban ditangani akan dilihat secara konservatif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di sekitaran angka 3,7 persen sampai 4,4 persen. Namun ketepatan capaian ini masih tergantung pada pengendalian penyebaran virus varian delta.
"Di akhir tahun range ini antara 3,7 persen sampai 4,4 persen tapi tergantung pada varian delta dan kita harap ini bisa ditangani dengan cepat," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (9/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Airlangga mengatakan, penanganan virus varian delta sangat memengaruhi asumsi pemerintah. Bila bisa lebih cepat tertangani, maka prediksi pertumbuhan ekonomi nasional menjadi optimis. Sebaliknya bila lamban ditangani akan dilihat secara konservatif.
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, hingga akhir Q1-2021 pertumbuhan ekonomi tercatat -0,72 persen. Lalu pada kedua pemerintah mendorong percepatan pemulihan ekonomi dengan memberikan sejumlah relaksasi pajak.
"Pada kuartal kedua kita dorong dengan berbagai kebijakan dan relaksasi. Kita melihat pemulihan itu terlihat dan pemerintah lihat angka 7 persen ini bisa dicapai di Q2,"
Selain itu didorong juga dengan surplus neraca perdagangan sampai dengan 13 bulan berturut-turut. Pada bulan Mei 2021 surplus ini mencapai USD 10,6 miliar yang ditopang dengan harga komoditas batubara, baja, kelapa sawit, karet, dan aluminium. Termasuk juga dengan CPO dan turunannya dan produk ekspor terkait perhiasan.
Penyebaran Meningkat
Hanya saja memasuki kuartal ketiga Indonesia dihadapkan dengan penyebaran virus yang meningkat secara signifikan. Sehingga indeks konsumen yang sudah berada di level 104 ini dikhawatirkan menurun. Sejalan dengan target penurunan mobilitas manusia hingga 50 persen.
Untuk itu, roda perputaran ekonomi kembali dibebankan kepada belanja pemerintah. Diharapkan permintaan konsumsi masih bisa didorong hingga di atas 5,6 persen.
"Kita harap konsumsi Q3 ini masih didorong masih di atas 5,6 persen ini konsisten diikuti di Q4," kata dia.
Selain itu sektor investasi diharapkan juga bisa jadi penopang pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. Momentum peningkatan ekspor juga harus terus dijaga agar tetap bisa bertahan di angka 13 persen.
Airlangga menambahkan, penanganan virus varian delta di Indonesia tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di India. Melakukan kebijakan PPKM darurat dan mikro serta mempercepat proses vaksinasi.
(mdk/idr)