Menko Luhut Akan Ajukan Perluasan Landas Kontinen di Tiga Wilayah
Hal ini dilakukan demi kepentingan nasional yaitu untuk menambah batas luas wilayah negara dan peningkatan sumber daya alam nasional.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan rencana besar Indonesia untuk melakukan submisi landas kontinen Indonesia di tiga wilayah, yaitu di segmen Utara Papua, segmen Barat Pulau Sumatra, dan di Lautan Jawa.
"Mendapat submisi di tiga tempat satu di utaranya pulau Papua, dua di sebelah barat pulau Sumatra, dan di lautan Jawa," tegas Menko Luhut di Kantornya, Jakarta, Jumat (28/2).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Hal ini dilakukan demi kepentingan nasional yaitu untuk menambah batas luas wilayah negara dan peningkatan sumber daya alam nasional. "Kepentingannya kalau kita dapat mungkin mineral," imbuh dia.
Namun untuk mewujudkan rencana ini, Menko Luhut mengakui masih menemui kendala terkait kesediaan teknologi yang mendukung
"Memang sekarang belum bisa, tapi lima belas tahun lagi teknologi semakin berkembang. We never now," bebernya.
Mengutip rilis yang di keluarkan kementeriannya, tertulis bahwa pada 11 April 2019 pemerintah Indonesia telah menyampaikan submisi klaim untuk segmen utara Papua, seluas 196.568,9 kilometer persegi. Sementara untuk wilayah barat Pulau Sumatra area landas kontinen tambahan kurang lebih 200.000 kilometer persegi yang lebih luas dari segmen utara Papua. Terkait segmen Lautan Jawa, Menko Luhut belum memberi keterangan lebih lanjut.
"Nah itu luasnya besar sekali. Yang di utara Papua lebih luas dari pulau Sulawesi," tandas dia.
Akan tetapi, untuk wilayah utara Papua yang akan disubmisikan oleh pemerintah Indonesia, terdapat tumpang tindih dengan submisi yang disampaikan oleh tiga negara tetangga, yaitu Palau, Papua Nugini, dan Federasi Mikronesia.
"Tidak ada tumpang tindih dengan negara lain untuk (segmen barat pulau Sumatera)," lanjut Luhut.
Siapkan Tim Gabungan
Saat ini, Luhut juga mempersiapkan tim gabungan yang terdiri dari beberapa kementerian di bawah koordinasi kementeriannya. Tim ini akan mempresentasikan rencana pemerintah Indonesia melakukan submisi landas kontinen di segmen utara Papua yang direncanakan berlangsung pada 4 Maret 2020 pada sidang Komisi Batas Lintas Kontinen di PBB.
"Nanti pak odi (Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim), empat maret (2020) di UN (United Nations/PBB). Ada sembilan kementerian," ujar nya.
Luhut juga akan melakukan lobi dengan pemerintahan Papua Nugini dan Federasi Mikronesia sebelum sidang di Markas PBB di laksanakan. "Dengan Palau sudah ketemu pada enam Agustus 2019," sahut nya.
Untuk diketahui, latar belakang rencana pemerintah untuk melakukan submisi landas kontinen di dasarkan hasil penelitian yang sebelum nya telah dilakukan oleh negara Singapura.
"Dari pengalaman Singapore itu menemukan cadangan nikel yang besar sekali di dekat pasifik," tutup dia.
(mdk/idr)