Menko Luhut Akui Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas
Luhut menuturkan, dalam berbagai konflik seperti yang terjadi di Rempang, bisa dipastikan ada oknum provokator yang memecah belah masyarakat.
Luhut menuturkan, dalam berbagai konflik seperti yang terjadi di Rempang, bisa dipastikan ada oknum provokator yang memecah belah masyarakat.
Menko Luhut Akui Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas
Pendekatan Pemerintah Atasi Konflik Rempang Kurang Pas
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pendekatan penanganan masalah di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, memang kurang pas.
"Ya Rempang itu, mungkin ya kita sekarang lagi mau slow down. Saya pikir mungkin approach pendekatannya kemarin kurang pas," katanya ditemui seusai 2nd Edition Marine Spatial Planning & Services Expo 2023 di Jakarta, Selasa.
- Mahfud Sindir Kelakuan Anggota DPR ke Menteri: Ditekan, Bicara Keras, Ujungnya Pesan Proyek
- Bocoran Bahlil Ada Tangan Asing Biang Kerok Rempang
- Anies soal Konflik Aparat dan Warga di Pulau Rempang: Investasi Picu Penderitaan, Perlu Koreksi
- Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK
Luhut mengaku dirinya sudah berpengalaman dalam banyak penanganan masalah investasi yang berhubungan dengan pembebasan tanah.
Jika sudah menggunakan pendekatan yang tepat seharusnya tidak ada masalah. Tentunya hal ini harus melalui tahapan identifikasi secara menyeluruh.
"Tapi selama saya yang menanganin, banyak pembebasan tanah, tidak ada masalah," kata Luhut dilansir dari Antara.
Luhut juga menilai umumnya masyarakat setempat yang terdampak dari pembangunan proyek investasi tidak akan menolak direlokasi. Asalkan mereka mendapatkan penggantian yang setimpal.
"Karena harusnya kita identifikasi, rakyat itu pada umumnya mau, tidak ada masalah. Karena kalau mereka direlokasi, ada yang mau dikasih rumah dengan pekerjaan, sekolah dan sebagainya, ada juga yang mau uang saja, cash," beber Luhut.
Luhut menuturkan, dalam berbagai konflik seperti yang terjadi di Rempang, bisa dipastikan ada oknum provokator yang memecah belah masyarakat.
Namun, ia memastikan masalah tersebut seharusnya bisa diatasi.
"Kemudian yang provokator pasti ada itu, pasti dipisah-pisahkan," kata Luhut.
Apalagi Pemerintah telah menyiapkan penggantian yang setimpal bagi masyarakat.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengaku sudah mengirimkan timnya ke Rempang. Dia telah membekali timnya dengan beberapa strategi agar menemukan jalan tengah.
"Saya sudah kirim tim ke sana supaya relokasi ini ditunjukkan kepada masyarakat, ini lho, apa yang masih kau kurang. Jadi dimana sekolah anakmu, dimana pekerja anakmu, dimana kamu bekerja dan sebagainya," kata Luhut.
"Jadi kalau disosialisasikan dengan baik, menurut saya ndak ada masalah. Sekarang juga sedang dikerjakan," sambung Luhut.
Luhut menyebut Rempang punya potensi untuk jadi pusat investasi produksi kaca untuk kebutuhan photovoltaics (PV) yang jadi bahan baku panel surya dan semikonduktor.
Indonesia dianggap bisa menjadi negara alternatif di tengah banyaknya perseteruan dagang antar negara.
Terlebih, komoditas yang dikembangkan yakni bahan baku panel surya dan semikonduktor yang jadi kebutuhan baru dunia.