Menko Luhut: Pemerintah Tak Ikut Campur dalam Pemilihan Ketua Umum Kadin
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa pemerintah tidak ikut campur dalam kontestasi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026. Dia menambahkan jika pemerintah tidak memihak kandidat manapun dan mendukung Kadin yang bermartabat.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa pemerintah tidak ikut campur dalam kontestasi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026. Dia menambahkan jika pemerintah tidak memihak kandidat manapun dan mendukung Kadin yang bermartabat.
"Pilihlah dengan hati nurani siapa yang terbaik untuk memimpin Kadin ke depan. Perhatikan rekam jejak supaya dapat pilihan terbaik," jawab Menko Luhut, seperti yang disampaikan Anindya Bakrie yang ikut mendampingi pengurus Kadin provinsi ditulis Selasa (30/3).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Menko Luhut mengatakan, Kadin Indonesia ke depan harus lebih fokus pada pemberdayaan daerah dan usaha mikro keci dan menengah (UMKM). Pemerintah siap bekerja sama lebih erat dan efektif dengan Kadin Indonesia.
Sebelumnya, nama Anindya Novyan Bakrie muncul sebagai kandidat menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia menggantikan Rosan Perkasa Roeslani yang kabarnya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Amerika Serikat.
Saat ini, Anindya Bakrie mendapat dukungan dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono yang datang langsung menemui Anindya Bakrie.
Menurut Kukrit, saat ini Kadin Indonesia perlu figur pemimpin yang enak dan gampang untuk diajak komunikasi dan bisa bersinergi hingga ke daerah-daerah. Terlebih dunia usaha saat ini penuh dinamika dan cepat berubah, sehingga perlu adanya sinergitas dan komunikasi intens antara daerah dan pusat.
"Sehingga dibutuhkan ketua umum yang kreatif, inovatif, dan komunikatif. Dan melihat figure mas Anin ini dari sisi komunikasi dan komitmen tidak perlu diragukan lagi. Bersama mas Anin kita berkomitmen membesarkan Kadin," kata Kukrit, Kamis (4/3).
Kukrit berharap, apabila Anin menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia, bisa merealisasikan apa yang menjadi aspirasi daerah. Selain itu, Anin bisa memberikan solusi yang terbaik di era ekonomi yang serba susah saat ini.
Selanjutnya
Sementara itu, Anindya Novyan Bakrie di depan para pengurus Kadin Jawa Tengah mengaku mendapat kehormatan saat diminta untuk maju menjadi Kandidat Ketua Umum Kadin Indonesia periode mendatang.
Menurut Anin, Jawa Tengah memiliki ikatan emosional tersendiri dalam dirinya. Sebab, tempat kelahiran sang ibunda adalah di Kota Pati, Jawa Tengah. "Itu yang menyebabkan malam yang baik ini saya ada di sini (Semarang)," jelasnya.
Anin menambahkan, Jawa Tengah merupakan daerah yang mempunyai prospek ekonomi sangat bagus. Potensi itu perlu dikembangkan sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dia pun mengatakan ada tiga hal penting yang harus dilakukan dalam memajukan perekonomian nasional saat ini. Yaitu adanya vaksinasi, implementasi UU Cipta Kerja dan implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Selain itu, Anindya juga mendorong pengusaha di Kadin Jawa Tengah untuk bisa naik kelas. Walhasil, manfaatnya bisa dirasakan secara nasional.
"Program saya pemberdayaan daerah harus dilakukan, kalau daerah maju nasional bisa maju juga. Tapi, harus memperhatikan permasalahannya dan harus gotong-royong," tutupnya.
(mdk/bim)