Menko Luhut Rekrut Bule Jadi Pengawas Pembangunan Istana Presiden di IKN Nusantara
Luhut mengaku akan mempekerjakan warga negara asing (WNA) alias bule sebagai tim pengawas. Sebab dia tak ingin, pembangunan Istana Negara yang waktunya terbatas ini dikerjakan secara asal-asalan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua tim percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia pun berjanji pada tanggal 17 Agustus 2024, peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-79 sudah bisa dilaksanakan di halaman Istana Negara IKN Nusantara.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Kapan Ibu Kota Nusantara (IKN) diresmikan sebagai pengganti DKI Jakarta? Posisinya akan menggantikan DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan pusat pemerintahan Indonesia.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Apa yang menjadi bukti keakraban Puput dan Ibu mertuanya? Keakraban mereka sebelumnya terekam kamera di hari ulang tahun ibu mertua Puput. Puput tidak lupa juga memberi ucapan selamat di Instagramnya. "Selamat ulang tahun mama sayang. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati hidup mama dengan berkat sehat, panjang umur, bahagia, selalu ada suka cita dan damai sejahtera di dalam hidupnya," tulis Puput.
-
Kenapa Palangka Raya gagal jadi Ibu Kota Indonesia? Adapun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Kota Palangka Raya batal jadi ibu kota Indonesia. Pertama karena sebagian besar tanah di sana merupakan daerah gambut, sehingga kualitasnya akan sangat buruk untuk menunjang pembangunan ibu kota pemerintahan juga kebutuhan air. Kemudian, wilayah tersebut juga jauh dari pelabuhan dan harus memutar ke wilayah Sampit, Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan jarak masing-masing sekitar 4 jam. Pembangunan di Palangka Raya akan memakan banyak biaya, karena proses perkerasan tanah akan dilakukan berulang-ulang dan memakan waktu yang lama, sehingga pembangunan akan banyak yang tertunda.
-
Siapa yang menginginkan Palangka Raya jadi Ibu Kota? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
"Harus tanggal 17 Agustus tahun depan kita bisa upacara di sana," kata Luhut dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Luhut mengaku akan mempekerjakan warga negara asing (WNA) alias bule sebagai tim pengawas. Sebab dia tak ingin, pembangunan Istana Negara yang waktunya terbatas ini dikerjakan secara asal-asalan.
"Oleh karena itu saya lapor ke Presiden terpaksa pengawas itu, mohon maaf dengan segala hormat pakai bule-bule untuk menjaga kualitas," kata dia.
Alasannya, dia ingin pembangunan Istana Negara berkualitas. Makanya pengawasan dilakukan oleh pihak luar. "Jadi jangan Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus," ungkap Luhut.
Untuk mencapai target tersebut, Luhut menjelaskan pihaknya sedang melakukan identifikasi terhadap skema insentif dan model bisnis rencana pengembangan bisnis kawasan dan status tanah. Dia menargetkan pada 27 Juli mendatang hal-hal penting ini sudah selesai.
"Ini saya kejar 27 Juli targetnya seleksi dengan harga berapa, bagaimana, siapa yang mau beli dan siapa yang masuk masuk ini sudah bisa dilakukan," kata dia.
Sejauh ini kata Luhut sudah ada Abu Dhabi yang akan bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA), Tencent Holdings Ltd. , dan beberapa perusahaan lain dari dalam dan luar negeri. Bahkan Luhut mengklaim ada perusahaan di Singapura yang juga tertarik dengan proyek pembangunan IKN Nusantara.
"Kemarin di Singapura mereka sangat antusias dan semua mau masuk," katanya.
Banyaknya minat dari para investor tersebut membuat pemerintah harus melakukan percepatan. Utamanya dalam hal pembangunan Istana Negara dan harga tanah.
Apalagi setiap 6 bulan harga tanah di IKN Nusantara diperkirakan akan terus naik seiring dengan terbangunnya infrastruktur dasar yang sedang dikerjakan pemerintah. "Jadi semua kuncinya d Istana dan harga tanah. Makanya valuasi tanah ini segera untuk dihitung dan setiap 6 bulan harga tanah akan berubah," pungkasnya.
(mdk/idr)