Menko Luhut soal Meikarta: Dulu pas saya tanya enggak ada masalah perizinan
Pada 2017 lalu, Luhut turun tangan meresmikan langsung proyek kota terencana yang dibangun oleh PT Lippo Karawaci Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi itu. Menurut Luhut, saat itu dia tidak mengetahui bahwa ada perizinan yang bermasalah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyayangkan terjadinya kasus suap perizinan Proyek Pembangunan Kawasan Hunian Meikarta. Luhut mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kalau kasus KPK kan urusan mereka, urusan hukum," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10).
-
Siapa yang melanjutkan pembangunan Benteng Kuto Besak? Sultan Muhammad Bahauddin yang menjabat tahun 1776-1803 melanjutkan proses pembangunan.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Di mana kejadian Bupati Bengkulu Utara ditarik terjadi? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
Pada 2017 lalu, Luhut turun tangan meresmikan langsung proyek kota terencana yang dibangun oleh PT Lippo Karawaci Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi itu. Menurut Luhut, saat itu dia tidak mengetahui bahwa ada perizinan yang bermasalah.
"Kan banyak izin di sana yang saya tidak tahu. Pas saya tanya, nggak ada masalah izin," jelas Luhut.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan enam dari sembilan tersangka suap terkait proyek pembangunan hunian Meikarta. Mereka ditahan di sejumlah lokasi selama 20 hari pertama.
Keenam tersangka tersebut yakni pegawai Lippo Group Henry Jasmen, dua konsultan Lippo Group, Taryudi dan Fitra Djaja Purnama, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat M Nohor, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bekasi Kabupaten Dewi Tisnawati.
Sementara tiga tersangka lainnya belum dilakukan penahanan. Mereka adalah Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi.
Dalam kasus suap ini, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin diduga dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh Lippo Group. Saat KPK menggelar operasi tangkap tangan, Neneng dan pejabat lainnya baru menerima Rp 7 miliar.
Baca juga:
Senyum Bupati Bekasi saat ditahan KPK
Gara-gara banyak kasus korupsi libatkan pegawai PUPR, Basuki kerap ditelepon Jokowi
Karding sebut anggota TKN terlibat kasus korupsi langsung dikeluarkan
4 Fakta modus suap dalam proyek Meikarta
Kode-kode rahasia para pejabat saat lakukan korupsi