Menkominfo: Lebih Banyak Startup Gagal Dibanding Berhasil di Indonesia
Pemerintah akan ikut andil agar semakin banyak unicorn-unicorn baru lahir di dalam negeri. Termasuk di dalamnya dengan program akselerasi bagi startup-startup baru.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menjelaskan tingkat kesuksesan mendirikan startup (success rate startup) yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Dalam skala internasional, tingkat kesuksesan mendirikan startup di Indonesia memang masih rendah. Apalagi jika dibandingkan dengan pasar dalam negeri sendiri.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Apa yang diusulkan oleh Wamenkominfo untuk menghilangkan digital divide? “Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,” tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
"Secara international (success rate startup) hanya 5 persen, jadi memang lebih banyak yang gagal dari pada berhasil karena banyak startup di Indonesia yang cuma startup-startup-an saja," tuturnya di Jakarta Selatan, Selasa (8/10).
"Selain itu, kebanyakan di Indonesia banyak yang techie (techno savy) tapi mereka lupa terhadap market, ada nggak pasarnya? We need to validate the market," lanjut dia.
Oleh sebab itu, pemerintah akan ikut andil agar semakin banyak unicorn-unicorn baru lahir di dalam negeri. Termasuk di dalamnya dengan program akselerasi bagi startup-startup baru.
"Makanya pemerintah create program 1.000 startup baru, yakni agar mereka melewati fase-fase yang harus dilakukan oleh startup pada umumnya seperti akselerasi, inkubasi hingga ke tahap capital. Gimana caranya ngasih success rate ini harus di atas 75 persen," ujarnya.
Asal tahu saja, menurut laporan Bureau of Labor Statistic (BLS), sekitar 50 persen perusahaan rintisan gagal di empat tahun pertamanya mendirikan bisnis. Sedangkan 19 persen startup gagal karena ketatnya persaingan bisnis dan sisanya 18 persen gagal disebabkan persoalan 'pricing' atau cost issues.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Rudiantara Beri Sinyal Bakal Ada 1 Unicorn Lahir Akhir 2019
Rekam Jejak East Ventures selama 10 Tahun
Google: Permintaan Bisnis Pesan Antar Makanan Lebih Tinggi Dibanding Transportasi
Hadapi Krisis Finansial, Startup Diminta Jangan Bakar Uang
Dulu Bernilai Rp 8,5 Triliun, Kini Startup Ini Bangkrut
Jumlah Pesanan Go-Food Diklaim Meningkat 133 Persen