Menristek Sebut Pandemi Bikin RI Sadar untuk Tekan Impor Alat Kesehatan
Pandemi covid-19 menjadi pelajaran yang baik bagi Indonesia untuk menyadari perlunya segera menekan impor alat kesehatan (alkes) yang selama ini hampir semuanya diimpor. Saat covid-19 mulai merebak di Tanah Air pada awal Maret lalu, banyak alkes seperti alat tes cepat, tes usap, reagen, hingga ventilator impor masuk.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, pandemi covid-19 menjadi pelajaran yang baik bagi Indonesia untuk menyadari perlunya segera menekan impor alat kesehatan (alkes) yang selama ini hampir semuanya diimpor. Saat covid-19 mulai merebak di Tanah Air pada awal Maret lalu, ada banyak alkes seperti alat tes cepat, tes usap, reagen, hingga ventilator impor masuk.
"Di awal, ada banyak alat rapid test masuk. Sebagian mungkin ada unsur bisnisnya, sebagian mungkin ada niat baik. Tapi semuanya impor, dan kemudian kita tergantung dari suplai impor. Begitu pula PCR. Ventilator demikian juga, saat ada isu Indonesia kurang ventilator, kita terpaksa impor. Ujungnya impor," kata Bambang dalam peringatan HUT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ke 42 di Jakarta, dikutip Antara, Senin (24/8).
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Bojan Hodak resmi melatih Persib Bandung? Bojan sendiri resmi menjadi pelatih Persib Bandung mulai hari ini, Rabu 26 Juli 2023.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
Dia mengakui, kondisi tersebut menunjukkan bahwa industri alat kesehatan dan bahan baku obat di Indonesia yang tidak didesain untuk kemandirian di bidang kesehatan. Atau, dengan kata lain, tidak didesain untuk menjamin masyarakat Indonesia yang sehat.
"Tapi alhamdulillah, karena ada kemampuan reverse engineering, ketergantungan impor yang tadinya hampir 100 persen bisa kita kurangi. Rapid test juga sudah ada versi lanjutannya," imbuhnya.
Mantan Menteri Keuangan itu menuturkan pandemi covid-19 hanya bisa diatasi dengan penemuan vaksin dan obat. Namun, proses mencari vaksin dan obat tidak mudah dan memakan waktu yang panjang. Oleh karena itu, saat ini fokusnya berubah menjadi agar manusia bisa hidup berdampingan dengan pandemi sambil menunggu vaksin dan obatnya ditemukan.
Bambang menambahkan, untuk bisa hidup berdampingan dengan pandemi, konsep mengenai reverse engineering yang disampaikan BJ Habibie ternyata jadi pelajaran penting untuk diimpelementasikan.
"Reverse engineering ternyata sangat diperlukan dan memberi hasil saat ada keterbatasan waktu dan ketika ada urgensi sehingga lahirlah rapid test, baik yang generasi pertama atau PCR test kit dan ventilator. Kalau itu tidak dikuasai, kita bisa bayangkan Indonesia tergantung 100 persen terhadap impor," tandasnya.
Baca juga:
Mendag Soal Ekspor Juli 2020 Naik: Momentum Optimalkan Produk Dalam Negeri
Kemenperin Fokus Capai Target Substitusi Impor 35 Persen di 2022
Ekonom Ungkap Sebab Indonesia Alami Deindustrialisasi
Ekonom: Di Negara Maju UKM dan Perusahaan Besar Terhubung, Tidak di Indonesia
Pemerintah Ajak Mahasiswa di Luar Negeri Dukung Ekspor Produk RI
Lewat Sekolah Ekspor, Kemendag Harap UMKM Temukan Celah Pasar Potensial