Menteri Bahlil Tarik Investasi untuk Tekan Emisi Karbon di RI
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki komitmen untuk memasuki era nol emisi pada tahun 2060 mendatang, yang akan mulai dilakukan secara bertahap. Bahlil pun mengajak para investor untuk datang ke Indonesia dan berinvestasi.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki komitmen untuk memasuki era nol emisi pada tahun 2060 mendatang, yang akan mulai dilakukan secara bertahap. Bahlil pun mengajak para investor untuk datang ke Indonesia dan berinvestasi.
"Saya undang teman-teman yang melakukan investasi ini. Seluruh perizinannya kami urus dengan perhitungan yang win-win. Tidak boleh ada standar ganda menurut saya. Ketika ada satu upaya strategis standar ganda, di sini ada kegagalan kita semua. Dan harus fair, harus terbuka," katanya, Jakarta, Selasa (24/5).
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
-
Bagaimana cara perdagangan karbon di bursa karbon? Perusahaan yang mengeluarkan lebih banyak emisi daripada izin yang mereka miliki dapat membeli izin tambahan dari perusahaan yang memiliki surplus izin. Di sisi lain, perusahaan yang berhasil mengurangi emisi mereka lebih dari batas yang ditetapkan dapt menjual izin karbon mereka.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Dimana bursa karbon dapat diperdagangkan? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Dimana dialog nasional tentang ekonomi hijau dan rendah karbon diselenggarakan? “Perlu adanya langkah nyata dan pembangunan infrastruktur rendah karbon,” kaya Adnan saat membuka dialog nasional bertema Ekonomi Hijau Pembangunan Rendah Karbon di Pendapa Bupati Trenggalek, Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (8/6).
Namun demikian, Bahlil meminta keadilan dan keterbukaan soal perhitungan nilai karbon guna mempercepat transisi ke ekonomi tanpa emisi yang ramah lingkungan. Hal itu disampaikan dalam World Economic Forum (WEF) 2022 bertajuk "Unlocking Carbon Markets" di Davos, Swiss.
Saat ini, regulasi global terkait investasi di pasar karbon belum cukup adil. Harga karbon yang bersumber dari negara maju jauh lebih baik dibandingkan dari negara berkembang, bahkan termasuk negara-negara yang memiliki sumber daya alam untuk menghasilkan karbon.
"Saya punya satu kekhawatiran, moderator. Ketika ini tidak mampu kita mediasi dan mitigasi secara baik, maka saya tidak menjamin rakyat sekitar hutan akan memelihara hutan. Dan negara berkembang belum punya cukup kapital untuk melakukan investasi hal ini," jelasnya.
Bahlil mengatakan, seluruh negara di dunia harus melakukan kolaborasi yang baik. "Karena ini kita butuh kolaborasi yang baik. Kita ingin melahirkan produk yang hijau, tetapi kita juga ingin suatu kolaborasi yang saling menguntungkan dalam rangka investasi," katanya.
Wujudkan Hilirisasi Dorong Ekonomi Hijau
Bahlil menjelaskan salah satu fokus Pemerintah Indonesia saat ini yaitu mewujudkan ekosistem industri hilirisasi dalam rangka mendorong investasi hijau di Indonesia, salah satunya ekosistem industri baterai listrik.
Hal itu merupakan salah satu bentuk kontribusi Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan membentuk tata kelola lingkungan yang baik.
Selain itu Pemerintah Indonesia juga telah melakukan pengelolaan kebun sawit dengan memperhatikan rekomendasi dari global. Tidak lagi menebang dan saat ini sedang diberlakukan moratorium penebangan hutan untuk menjadi kebun sawit.
"Pada saat kita melarang ekspor sawit, dunia berteriak. Kita begitu baru menyetop sedikit ekspor batu bara dunia juga teriak. Jadi saya katakan tidak boleh ada standarnya. Jadi kalau kita mau, ayo duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Seluruh dunia sudah merdeka, tidak bisa lagi ada menyatakan dia lebih hebat dari negara lain. Karena ini persoalan dunia," tandas Bahlil.
(mdk/azz)