Menteri ESDM: Kita sedang bersih-bersih dapur sektor migas
Pemerintah juga tengah bersiap mencabut izin ekspor Freeport jika komitmen pembangunan smelter tak terealisasi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengevaluasi 30 wilayah kerja (WK) blok migas. Ke-30 WK tersebut dalam waktu dekat akan habis masa kontraknya, termasuk Blok Mahakam yang tengah diperebutkan PT Pertamina.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pemeriksaan ulang kembali blok migas tersebut merupakan bagian dari pembenahan sektor minyak dan gas (migas). "Kita review apakah diteruskan atau tidak, termasuk Mahakam," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/1).
Menurut dia, selain mengevaluasi wilayah kerja migas, pemerintah juga tengah menggodok ancaman pencabutan izin ekspor PT Freeport Indonesia. "Tiga bulan ini, kita memberi sinyal membersihkan dapur di sektor ini (migas). Ke depan ini sektor migas perlu ditata dengan baik," jelas dia.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sendiri, sambung Sudirman, telah memberhentikan kontrak 41 wilayah kerja migas yang tidak beroperasi atau berproduksi. Selanjutnya pemerintah sudah mengambil tindakan tegas kepada 3.000 pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) bermasalah.
"Termasuk Freeport, jika sampai tenggat waktu tertentu tidak dicapai (progres pembangunan smelter), kita akan cabut izin ekspornya. Inilah yang ditunggu oleh pasar," tegasnya.
Di sisi lain, Kementerian ESDM akan meminta tambahan anggaran tahun depan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi di Indonesia. Pihaknya mengaku telah menyusun peta strategi (roadmap) infrastruktur gas alam tersebut.
"Kalau tim sudah cukup kuat, kita akan usulkan budget yang lebih signifikan di tahun depan dari tambahan anggaran 2015 sekira Rp 5 triliun," tutup dia.