Menteri Jonan Ingin BLok ONWJ Beri Manfaat Lebih ke Negara dan Masyarakat
Jonan mengatakan, aset Blok ONWJ yang dikelola Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan milik negara dan harus memberikan manfaat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meminta pengelolaan fasilitas produksi minyak dan gas (migas) di Blok Offshore North West Java (ONWJ), dilakukan sebaik mungkin agar memberikan hasil optimal bagi masyarakat dan negara.
Jonan mengatakan, aset Blok ONWJ yang dikelola Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan milik negara dan harus memberikan manfaat.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Siapa yang mencium Jonas Rivanno? Asmirandah kemudian mengerjai Chloe dengan cara menunjuk sesuatu untuk mengalihkan perhatian sang putri. Setelah perhatian Chloe teralihkan, Asmirandah segera mengambil kesempatan untuk mencuri ciuman dari Vanno.
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Apa yang menjadi mimpi Johan sejak SD? Walaupun berasal dari keluarga pas-pasan, Johan sudah bermimpi bisa kuliah di UGM sejak SD.
-
Bagaimana proses Evan Dimas bergabung ke PSIS Semarang? Dalam proses peminjaman itu, Evan Dimas telah melalui serangkaian tes seperti tes fisik dan tes kesehatan untuk memastikan kondisinya.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
"Fasilitas (produksi migas) ini milik siapa? Milik negara. Sepakat ya. Saya (Menteri ESDM) yang mewakili negara, saya melihat tidak ada ketentuan di dalam Undang-Undang aset ini harus dikelola oleh pihak tertentu. Di Undang-Undang itu harus dikelola dengan menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat atau negara," kata Jonan, di Jakarta, Jumat (23/11).
Jonan menekankan sudah semestinya Pertamina Hulu Energi sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memfokuskan pada peningkatan produksi migas. "Jadi harus Bayangkan kalau ini milik Anda, pasti mencari sesuatu yang menguntungkan," tutur Jonan.
Pemerintah hanya ingin memastikan setiap kontraktor bisa memenuhi target produksi migas yang sudah ditetapkan bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) pada awal tahun. "Saya inginnya setiap target hulu yang disepakati dengan SKK Migas tercapai. Itu saja. Terserah keuntungannya berapa," ungkapnya.
Jonan memahami beberapa lapangan di blok ONWJ merupakan fasilitas produksi yang sudah tua dan mengalami fase penurunan produksi. Dia pun mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh PHE ONWJ sejauh ini dalam capaian lifting minyak.
Berdasarkan data SKK Migas hingga 17 November 2018, PHE ONWJ termasuk 10 besar KKKS yang memproduksi gas di atas 70 juta kaki kubik perhari (Milion stadar cubic feet per day (MMscfd) dan minyak 5 ribu barel minyak per hari (bph).
Realisasi lifting migas PHE ONWJ mencatatkan rata-rata di atas 90 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negra (APBN). Untuk minyak telah mencapai sebesar 29.521 bph dari target APBN 2018, yaitu 33 ribu bph.
"Tua tidaknya itu tergantung cara mengelolanya bagaimana, harus cari cara, itulah tantangannya bisnis migas," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Arcandra Sebut Cara Lelang Blok Migas RI Kurang Efektif Tarik Minat Investor
Arcandra Yakin 10 Blok Migas Laku Dilelang Berkat Skema Gross Split
BPS Catat Impor Oktober Capai USD 17,62 M, Naik Akibat Sektor Migas
PGN Bangun 4.695 Jaringan Gas Rumah Tangga di Tarakan
Harga Minyak Dunia Merosot Selama 12 Hari, Sentuh Level Terendah Sejak November 2017
Mobil Listrik dan Bahan Bakar Bersih Ancam Turunnya Permintaan Minyak Dunia