Menteri Jonan usul penataan ulang pemukiman hindari korban jiwa besar akibat bencana
Menurut Menteri Jonan, sampai saat ini belum ada yang bisa memperkirakan terjadinya gempa dan besar kekuatannya, namun bisa dimitigasi berdasarkan kondisi kebumian. Sebab, itu perlu dilakukan peninjauan ulang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
Indonesia, sebagai negara yang dilalui jalur pertemuan lempeng tektonik yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia, menjadikannya rawan mengalami gempa bumi. Atas kondisi ini, maka perlu adanya upaya khusus untuk menghindari korban saat bencana alam tersebut datang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, memiliki gagasan agar korban gempa dapat diminimalisir yaitu dengan melakukan penataan ulang wilayah pemukiman, disesuaikan dengan kondisi kebumian yang ada.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Siapa yang memimpin pembangunan Jembatan Semanggi? Merujuk esi.kemdikbud.go.id, jembatan ini pertama kali dibangun pada 1961 dan dipimpin oleh arsitek Ir. Soetami yang ketika itu menjabat sebagai menteri pekerjaan umum.
-
Dimana Gubernur Andi Sudirman meninjau pembangunan jembatan? Gubernur melihat langsung pembangunan jembatan yang sedang tahap penggalian pondasi.
"Ini perlu peninjauan kembali secara spesifik, daerah mana yang bisa digunakan untuk keperluan manusia atau tidak bisa menjadi hunian manusia untuk segala kegiatan," kata Menteri Jonan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/10).
Menurut Menteri Jonan, sampai saat ini belum ada yang bisa memperkirakan terjadinya gempa dan besar kekuatannya, namun bisa dimitigasi berdasarkan kondisi kebumian. Sebab, itu perlu dilakukan peninjauan ulang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
"Apakah bisa tahu gempa terjadi besarnya seperti apa, secara keilmuan tidak bisa. Gunung meletus kapan, magnitude seperti apa tidak ada yang tahu," tuturnya.
Menteri Jonan mengungkapkan, jika peninjauan ulang RTRW sudah dilakukan, maka pemukiman masyarakat bisa ditempatkan di daerah yang jauh lebih aman dari potensi gempa. Dengan begitu kemungkinan jatuhnya korban bisa dihindari.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Pemerintah ingatkan Pemda susun tata ruang dan pembangunan aman dari bencana
Badai Michael disebut bencana terburuk dalam 100 tahun
Indonesia banjir pujian di pertemuan IMF-World Bank
Arcandra sebut pasokan listrik Palu pasca gempa mendekati normal
4 Penyelamatan manusia paling dramatis
Puluhan profesor dunia kumpul di Banda Aceh bahas mitigasi bencana
OJK beri kemudahan bagi nasabah dan industri keuangan di Sulteng