Menteri Rini batalkan pembentukan holding BUMN jasa konstruksi
Menteri Rini hanya akan membentuk 5 holding perusahaan BUMN.
Menteri BUMN, Rini Soemarno menegaskan bahwa pihaknya masih terus menggodok rencana pembentukan holding atau penggabungan perusahaan BUMN. Ada sedikit perubahan rencana, di mana Rini hanya akan membentuk 5 holding BUMN atau berubah dari rencana awal yaitu 6 holding BUMN.
Dari pembentukan holding ini, Rini menyebut bahwa aturan yang baru akan selesai adalah soal penggabungan Pertamina-PGN atau holding BUMN energi.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Siapa yang memimpin Rumah BUMN BRI Yogyakarta? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
"PP (Peraturan Pemerintah) yang sudah ada di Setneg itu yang Pertamina, tapi yang lain sedang diselesaikan. Akhirnya yang tadinya holding 6 jadinya 5 sektor saja yaitu energi, infrastruktur jalan tol, perumahan yang tujuannya untuk perumahan rakyat, pertambangan, dan jasa keuangan," ucap Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/7).
Meski demikian, PP untuk penggabungan Pertamina-PGN belum ditandatangani hingga saat ini. "PP belum diteken, hanya yang sudah di Setneg baru yang energi yang Pertamina. yang lain finalisasi."
Soal pengurangan jumlah holding, Rini membatalkan untuk membentuk holding BUMN sektor jasa konstruksi dan rekayasa (engineering, procurement, construction/EPC). Menurutnya, penggabungan BUMN sektor EPC tidak diperlukan.
"Tadinya kita ingin buat holding EPC, ternyata setelah kita lihat tidak perlu," kata Rini.
Salah satu perusahaan entitas usaha BUMN yang bergerak di bidang EPC, yakni PT Rekayasa Industri, menurut Rini telah memiliki performa yang bagus. Rencananya, entitas usaha PT Pertamina (Persero) yang memiliki bisnis serupa akan disinergikan dengan Rekind.
"Karena Rekind sudah bagus dan ada satu anak Pertamina, sehingga nanti kita lihat di situ," tuturnya.
Baca juga:
Pengiriman barang lewat PT Pos naik tajam saat Lebaran 2016
Arus balik, Pelni siapkan 6 kapal dari Semarang & Surabaya
ASDP catat ada 871 perjalanan hingga H+2 Lebaran
Pembentukan holding bisa perbesar kapasitas finansial BUMN
Infrastruktur diperbanyak bikin harga gas lebih murah
Holding BUMN diklaim percepat pembelian gas ke pasar domestik
Arus balik, Pertamina pakai motor pasok bensin ke pemudik