Menteri Susi minta 718 kapal eks asing segera deregistrasi
"Lebih cepat lebih baik sebelum saya dan pak Jokowi berubah pikiran untuk menenggelamkan kapal mereka," pungkasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkapkan ada 718 kapal eks asing yang masih berada di perairan Indonesia. Kapal-kapal tersebut diminta untuk melakukan penghapusan nama dari daftar kapal di Indonesia atau deregistrasi sebelum dipulangkan ke negara asalnya.
"Lebih cepat lebih baik sebelum saya dan pak Jokowi berubah pikiran untuk menenggelamkan kapal mereka. Karena kapal ini adalah kapal asing yang dalam beberapa tahun teregistrasi di Indoensia seolah jadi kapal Indonesia. Namun dalam prosesnya banyak hal yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dalam pemberian ke warga negaraan sebuah kapal," ujar Menteri Susi dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Selasa (21/6).
Berdasarkan hasil evaluasi Satuan Tugas (Satgas) 115 ada beberapa ketentuan yang dilanggar oleh kapal ikan eks asing tersebut, baik bersifat administratif maupun pidana. "Tapi intinya semua kapal ikan eks asing involve dalam IUU Fishing baik dalam skala besar atau kecil," ucapnya.
Menteri Susi mencontohkan, pelanggaran skala kecil yang telah dilakukan oleh kapal ikan eks asing tersebut adalah menggunakan kapasitas berukuran 200 - 500 GT (Gross Ton) untuk menangkap ikan. Hal ini membuat nelayan yang menggunakan kapal berukuran 70 - 100 GT tergerus hasil tangkapan ikannya.
"Kapal kayu buatan dalam negeri di Pantura Jakarta atau wilayah lain yang berukuran 70 sampai 100 GT dalam setahun mereka bisa tangkap saat illegal fishing marak, sekitar 50 ton sampai 100 ton ikan dalam sehari. Saat ini sudah pasti di atas 100 ton karena hasil lebih banyak. Kapal ukuran 70 sampai 100 GT sekali tarik itu sekitar 40 sampai 70 ton ikan. Kapal eks asing itu rata rata di atas 100 GT," jelas Susi.
Oleh karena itu, kata Menteri Susi, dirinya mendesak agar kapal eks asing segera melakukan deregistrasi. Sebab jika tidak, pihaknya tidak segan-segan untuk menenggelamkan kapal mereka.
"Bertahun tahun mereka tangkap ikan di negeri kita tidak berikan tangkapan ikannya kepada industri atau masyarakat namun langsung dibawa ke negeri asal. Mereka tidak bayar pajak dan retribusi," pungkasnya.
Baca juga:
Menteri Susi ke pengusaha: Stop adu domba para menteri
4 Kapal Vietnam ditangkap di Natuna karena mencuri ikan
Anak buah Menteri Susi kembali tangkap 6 kapal asing pencuri ikan
Selain beli pesawat, Menteri Susi mau bangun markas apung Rp 600 M
Anggaran untuk beli pesawat intai, Susi kena omel anggota DPR
Terdampar di Aceh, 35 warga India diperiksa dokumen dan kesehatannya
Menteri Susi curiga negara tetangga jadikan RI tempat cuci ikan
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Apa saja yang ditemukan di bangkai kapal kuno di laut Kasos? Sepuluh bangkai kapal yang membawa kargo dari Afrika, Asia Kecil, Italia, dan Spanyol ditemukan oleh tim penyelam di kedalaman 20 meter hingga 47 meter.
-
Apa yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) untuk meningkatkan keberlanjutan sumber daya perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) menjamin ketertelusuran sekaligus keberlanjutan sumber daya perikanan, khususnya ikan konsumsi.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
-
Di mana penemuan bangkai kapal kuno di laut Kasos dilakukan? Selama survei di wilayah laut di sekitar Pulau Kasos, Yunani, tim peneliti dari National Hellenic Research Foundation, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, telah menemukan sepuluh bangkai kapal dan temuan kuno penting lainnya.