Menteri Susi minta pengusaha rumput laut bangun gudang tiap bulan
Hal ini perlu dilakukan karena Indonesia menguasai lebih dari 50 persen produk rumput laut hasil budidaya dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berencana akan membangun delapan pabrik pengelolaan rumput laut dan sepuluh gudang rumput laut pada 2016 mendatang. Nilai investasi dari keseluruhan diperkirakan sebesar Rp 240 miliar.
Tidak cukup itu saja, Susi juga meminta pengusaha budidaya rumput laut untuk membangun pabrik pengelolaan setiap bulannya. Hal ini perlu dilakukan karena Indonesia menguasai lebih dari 50 persen produk rumput laut hasil budidaya dunia.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
"Persiapan bikin pabrik saya akan bantu, kami begitu kuat mau bikin surat larangan apapun itu. Tapi jangan sampai kita larang petani rumput lautnya tidak bisa jual, saya mau setiap bulan ada peresmian (pabrik pengelolaan rumput laut) bisa tidak? Mau tidak," ujarnya di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Jumat (9/10).
Pertanyaan Susi pun langsung direspon oleh Ketua Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia, Psoeryanto. Dia mengakui, bahwa pihaknya belum dapat memenuhi permintaan mantan bos Susi Air tersebut. Ini dikarenakan banyak kendala untuk membangun sebuah pabrik pengelolaan rumput laut.
"Kalau setiap bulan kami belum bisa, tetapi ada salah satu anggota kami telah membangun pabrik (pengelolaan rumput laut) ke tiga sekitar Rp 50 miliar," ujar Psoeryanto.
Sementara itu, Direktur Jendral Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo menjelaskan untuk mendukung pengolahan hasil rumput laut di dalam negeri, pabrik dan gudang pengelolaan rumput laut akan dibangun di delapan daerah seperti di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Sumatera Utara.
"Yang di delapan itu ada di Pulowatu, Buton, Kupang, Lombok, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jabodetabek, Wilayah NTB, dan Medan. Status tanah akan clear dan clean pada Desember ini, kita punya waktu sebulan ke depan," jelas dia.
Nantinya gudang dan pabrik tersebut akan dibangun berdekatan dengan sentra budidaya rumput laut. Hal ini bertujuan untuk memangkas ongkos logistik dari area penghasil rumput laut ke gudang dan pabrik pengolahan.
"Selama ini kan penghasil di NTB, pengolahannya di Jawa, maka mahal ongkosnya. Untuk pengembangan tahun berikutnya, kita lihat perkembangan ke depan. Kita harus pastikan ke depan jangan sampai ada idle capacity dari fasilitas-fasilitas yang kita bangun itu," tutupnya.
(mdk/idr)