Menteri Susi: Penelitian ilmuwan Indonesia kurang efisien
Menurut Menteri Susi, Indonesia memiliki ilmuwan yang tidak kalah dibandingkan negara-negara lain.
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) KP meluncurkan produk-produk inovasi teknologi yang diteliti diantaranya E-Log Book, E-Observer, Sistem Informasi Nelayan Pintar, dan Sistem Informasi Garam Rakyat. Inovasi ini telah diteliti selama setahun terakhir dan diluncurkan bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 10 Agustus.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi para peneliti di organisasi kementeriannya. Menteri Susi berpesan kepada para ilmuwan untuk terus melakukan peningkatan hasil penemuannya supaya ke depannya dapat diaplikasikan dan semakin bermanfaat bagi para nelayan.
"Yang kita lakukan dalam inovasi itu tujuannya untuk memperbaiki kualitas dari sebuah bisnis maupun ekonomi, maupun produk dalam komoditi atau bidang lainya, jadi kalau itu tidak applicable maka inovasi itu tidak berjalan, tidak berhasil," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/8).
Menurutnya, Indonesia memiliki ilmuwan yang tidak kalah dibandingkan negara-negara lain. Namun, ilmuwan Indonesia memiliki kekurangan yakni banyak hasil penelitian tersebut kurang efisien jika diaplikasikan di masyarakat.
Sementara pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Achmad Poernomo menambahkan apa yang telah ditemukan ini sebagian besar sudah diaplikasikan dan menjadi produk unggulan.
"Adapun produk-produk inovasi teknologi Balitbang KP 2015 yang diluncurkan diantaranya E-Log Book, E-Observer, Sistem Informasi Nelayan Pintar, dan Sistem Informasi Garam Rakyat," kata Achmad.
Selain itu, KKP juga telah melakukan pelepasan beberapa jenis ikan hasil rekayasa beberapa balai di bawah Balitbang KP. Diantaranya komoditas ikan Lele Mutiara, Ikan Gabus Haruan, Ikan Gurame Batanghari, Ikan Mas Mantap, dan Udang Galah Siratu.