Menteri Susi protes nilon untuk jaring nelayan dikenakan bea masuk
"Semua yang untuk produktivitas harus dimudahkan, dibebaskan," tutupnya."
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tak henti-hentinya mengajukan protes terhadap aturan kementerian perdagangan yang menerapkan bea masuk impor jaring nilon untuk nelayan. Menurut Susi, pengenaan bea masuk benang nilon impor membuat harga jaring nilon menjadi mahal dan menyulitkan nelayan.
Dari informasi yang diperoleh Susi dari kementerian perdagangan, nilon untuk jaring dikenakan bea masuk karena dikategorikan sebagai tekstil dan harus diproteksi. Namun, menurut Susi ada perbedaan antara nilon dan tekstil yang belum diketahui orang banyak.
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dibicarakan Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan saat bertemu? Tak diketahui apa saja yang dibicarakan keduanya selama melewati sore bersama. Sebelum pulang, Anies dan Susi sempat membahas soal tanaman anggrek yang menghiasi ruangan. Keduanya terlihat sangat seru berdiskusi soal bunga alih-alih membicarakan politik dan pemilu.
-
Dimana letak pulau pribadi milik Susi Pudjiastuti? Pulau yang diberi nama Pulau Susi itu merupakan pemberian warga Nanggroe Aceh Darussalam sebagai bentuk penghargaan terhadap Susi ketika menolong korban tsunami.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang dibudidayakan oleh Sujadi? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat.
"Jaring nilon masih masuk tekstil yang diproteksi. Jaring kenapa kena PPN dan bea masuk," ujar dia kantornya, Jakarta, Jumat (11/9).
Jaring atau benang nilon menurut Susi seharusnya tidak masuk sebagai barang yang diproteksi. Alasannya, pasokannya benang nilon masih bergantung pada impor, sedangkan produksi dalam negeri masih terbatas. sehingga tidak ada yang perlu diproteksi.
"Semua yang untuk produktivitas harus dimudahkan, dibebaskan," tutupnya.
Susi tidak kali ini protes terkait aturan bea masuk benang nilon. Februari lalu, Susi berseloroh bakal menghadiahkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (sekarang diganti Thomas Lembong) baju jaring berbahan nilon.
Ini sebagai bentuk protes Susi lantaran impor nilon tetap dikenakan bea masuk 30 persen. Menurut Susi, jika nilon dianggap tekstil, kenapa menteri perdagangan tidak menggunakan baju nilon saja.
"Nanti kami kirim sama Pak Rahmat Gobel baju dari nilon jaring itu pak," kata Susi disambut tawa dan tepuk tangan peserta Food Security Summit di Jakarta Convention Center, Jumat (13/2).
Susi meminta Kementerian Perdagangan tak mengenakan bea masuk impor nilon. Sebab, itu membuat harga jaring ikan menjadi mahal, tak terjangkau nelayan miskin. "Jadi jaring nelayan bayar bea masuk 30 persen," ucapnya.
Susi pernah mengungkapkan harga jaring ikan di Indonesia termahal di kawasan regional. Nelayan Tanah Air yang kebanyakan hidup miskin tak mampu membelinya.
"Harga jaring nelayan di Singapura saja hanya seperempat harga jaring Indonesia."
(mdk/idr)